Selasa, 12 April 2016 20:49 WIB

Jokowi Nyatakan OMSP Tak Bisa Diremehkan

Editor : Yusuf Ibrahim


JAKARTA, Tigpilarnews.com- Sudah lama kita memunggungi laut, teluk dan samudera. Padahal masa depan kita dan poros maritim dunia ada di sana.


Demikian dikatakan Presiden RI, Joko Widodo, didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, saat membuka Komodo 2016 di Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut II (Lantamal II) Padang, Sumatera Barat, Selasa (12/04/2016).

 

Jokowi- sapaan Joko Widodo- juga menyampaikan bahwa kita harus bekerja keras untuk membangkitkan kembali budaya maritim Nusantara, menjaga sumber daya laut, membangun infrastruktur dan konektivitas maritim, memperkuat diplomasi maritim, dan membangun pertahanan maritim. "Maka ayo ke laut. Di laut tersimpan harapan. Di laut tersimpan kejayaan. Banyak ombak, banyak kehidupan," ucapnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI menegaskan bahwa salah satu perang yang paling berat adalah perang untuk memenangkan kemanusiaan. Dengan demikian, operasi militer selain perang (OMSP) tidak bisa diremehkan. Operasi bantuan kemanusiaan khususnya untuk penanganan bencana alam di laut dan SAR, membutuhkan kesigapan, membutuhkan kecepatan, membutuhkan totalitas sumber daya.

 

"Operasi itu akan optimal apabila tidak dilakukan sendiri. Kita butuh kerja sama dengan negara-negara sahabat, khususnya Angkatan Laut dari negara-negara yang membentang di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Oleh sebab itu, saya mendukung penuh Latihan Multilateral Komodo 2016," kata Joko Widodo.

 

Mengakhiri sambutannya, Jokowi mengharapkan latihan ini semakin memperkokoh budaya maritim Indonesia. Semakin memperkuat kerja sama Angkatan Laut dari negara-negara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, untuk melakukan bakti kesehatan dan melakukan perbaikan serta pembangunan fisik fasilitas umum.


"Latihan ini juga diharapkan menumbuhkan pemahaman yang sama mengenai perlindungan sumber daya laut, kerja sama regional, dan peningkatan sumberdaya manusia di sektor Maritim," pungkasnya.

 

Selanjutnya, Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Menteri Kabinet Kerja juga melaksanakan Fleet Inspection dalam International Fleet Review (IFR2016 dengan menggunakan KRI Frans Kaisiepo-368 yang diiringi atraksi flying pass, fly board serta parade perahu hias.


Tak kurang dari 20 kapal perang berbagai kelas dari 15 negara akan berpartisipasi dengan melaksanakan lego jangkar dalam formasi di perairan Teluk Bayur.

 

Selain itu, Jokowi, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kasal Laksamana TNI Ade Supandi juga meresmikan monumen "Merpati Perdamaian" (Peace Dove Monument) yang berselaras dengan materi dari Komodo 2016. Adapun yang dimaksud, yaitu fokus pada kegiatan Maritime Peace Keeping Operation (MPKO) di Taman Muaro Lasak.

 

Kegiatan ini melibatkan Angkatan Laut dari 32 negara. Angkatan Laut dari negara-negara berbeda secara historis akan bekerjasama menjalankan kegiatan dengan skenario latihan misi bantuan kemanusiaan seperti Medical Civic Action Project (Medcap) dan Engineering Civic Action Project (Encap), serta latihan dalam Maritime Peace Keeping Operation(MPKO).

 

Dalam Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016 berbagai kegiatan juga digelar seperti Engineering Civic Action Project (Encap): pembangunan infrastruktur perbaikan jalan yang dilaksanakan di Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai oleh Pasukan Angkatan Laut Amerika (US Navy) dan Pasukan Marinir TNI Angkatan Laut,  (Medcap Project): pelayanan kesehatan umum, gigi dan khitan, pelayanan operasi katarak dan bedah, penyuluhan kesehatan serta pemberian alat kesehatan perorangan, donasi alat medis.


(Medical Exercise): pertolongan pertama, menentukan jenis perawatan darurat, Medical Evacuation, serta Disaster Victim Identification.  "Komodo 2016" merupakan rangkaian kegiatan dimana sebagai bentuk diplomasi pertahanan Angkatan Laut di masa damai yang diarahkan pada kesepahaman toleransi dan transparansi antar angkatan Laut negara-negara internasional.


Kegiatan diselenggarakan sejak 12 hingga 16 April 2016. Kegiatan ini terdiri dari International Fleet Review (IFR) 2016, 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS),  dan 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo atau Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.(exe/ist)

0 Komentar