Rabu, 13 April 2016 17:39 WIB

Ahok Kukuh Mau Hapus 3 in 1

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Ditlantas Polda Metro Jaya masih mengharapkan penerapan kawasan 3 in 1. Sebab, selama uji coba penghapusan 3 in 1 selama sepekan malah membuat volume kendaraan meningkat di sejumlah ruas jalan ibukota sehingga menyebabkan kemacetan.

Apa tanggapan orang nomor satu di DKI terkait masalah itu? Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tetap pada pendiriannya akan menghapus kawasan 3 in 1.

"Enggak juga, sekarang saya tanya kamu selama bertahun-tahun 3 in 1 kamu pernah ngerasa macet enggak sih di Sudirman-Thamrin? Stuck juga setengah mati, bukan hanya stuck di situ lho. Semua jalan penduduk pun macet juga. Sekarang kamu lihat jalan pinggiran macet enggak sekarang? Longgar," ujar Ahok di Balaikota DKI, Rabu (13/4/2016) siang.

Ahok tetap berkukuh mau menghapus kawasan 3 in 1. Sebab, adanya 3 in 1 atau tanpa 3 in 1 sama-sama terjadi kemacetan. Oleh sebab itu, Pemprov DKI Jakarta akan memperbanyak bus. Sehingga warga DKI akan memilih transportasi umum.

"Makanya, saya bilang sama Dishub DKI, ini harus dihapus (3 in 1). Kalau enggak dihapus, orang naik 3 in 1 sama enggak? Yang penting kami siapin bus, orang sekarang kalau udah macet gitu mereka naik bus ya kan? Naik taksi yang agak sepi," jelas Ahok.

Ahok menyatakan, uji coba penghapusan 3 in 1 bukan hanya sekedar diperpanjang. Ahok tetap akan menghapus kawasan 3 in 1.

"Bukan perpanjang, kalau bisa kami hapus. Enggak ada lagi cerita 3 in 1. Makanya, malam ini harus diputus," imbuh Ahok.

Diketahui, uji coba penghapusan 3 in 1 berlaku sejak 5 April 2016. Pada, Rabu (13/4/2016) ini, adalah hari terakhir pelaksanaan uji coba tersebut. Salah satu alasan penghapusan 3 in 1 terkait eksploitasi anak oleh orangtuanya yang menjadi joki 3 in 1.

 

 

 
0 Komentar