Jumat, 15 April 2016 20:22 WIB

Jokowi Minta Sepak Bola Nasional Tiru Tiongkok

Editor : Yusuf Ibrahim

Laporan Eggi Paksha


JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, bersama Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Gatot S Dewa Broto ikut mendampingi Presiden Joko Widodo menerima Klub sepak bola yang terdiri dari klub profesional dan amatir di Indonesia serta Pengurus PSSI Provinsi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/04/2016) sore.


Dalam pertemuan tersebut, Jokowi- sapaan Joko Widodo- menyampaikan bahwa dirinya banyak menerima permintaan dari masyarakat dan berbagai pihak lainnya yang menginginkan persepakbolaan nasional maju. Karena saat ini, peringkat tim sepak bola Indonesia berada di bawah negara-negara Asia lainnya, bahkan negara-negara Asia Tenggara.


"Ini sesuatu yang salah yang harus kita betulkan. Sesuatu yang keliru yang harus kita perbaiki. Kalau tidak, ya kita akan begini terus. Saya punya keyakinan itu," ucap Jokowi.


Untuk itulah, Jokowi meminta kepada para pengurus PSSI dan pengurus klub untuk memikirkan mewujudkan tim nasional yang berprestasi. "Kita hanya beri ruang agar prestasi-prestasi itu betul-betul bisa muncul. Itu tugas pemerintah," ujarnya.


Karena itu, reformasi persepakbolaan nasional tidak boleh tanggung-tanggung dan tidak boleh berhenti. "Saya ingin betul-betul ada sebuah reformasi total dan kita harapkan nanti muncul klub-klub bola, tim nasional yang betul-betul disegani. Paling tidak di Asia. Syukur nanti bisa masuk lagi ke tingkat dunia. Saya kira itu keinginan rakyat, keinginan kita semua," imbuhnya.


Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menjelaskan data dari FIFA tentang negara yang sepakbolanya memiliki prospek sangat besar, yakni Tiongkok, India dan Indonesia. Tapi Jokowi meyakini bahwa sepak bola Indonesia memiliki fanatisme yang sudah terbentuk, terutama bila dilihat dari sosial media.


"Peluang ini sebetulnya memberikan optimisme prospek ke depan persepakbolaan Indonesia. Asalkan, kita kelolanya dengan betul dan dengan benar," katanya lagi.


Apabila dunia sepak bola nasional telah menjadi sebuah industri besar dan menguntungkan, Jokowi meyakini banyak investor yang akan berbondong-bondong masuk ke Tanah Air, seperti yang terjadi di Tiongkok saat ini.


"Para pemain yang bayarannya tinggi masuk semua ke sana. Investor, industri sepak bola juga berbondong-bondong ke sana. Kenapa kita tidak dengan data dari FIFA tadi," tuturnya.


Jokowi juga berharap, kiranya semangat ini juga muncul di klub-klub sepak bola. Kepentingan-kepentingan yang membuat dunia sepak bola Indonesia tidak berkembang harus ditinggalkan. "Tidak akan lahir pemain besar dan tim nasional yang berprestasi di dalam pengelolaan sepak bola yang amburadul," katanya Presiden.


Di akhir pertemuan, Presiden menyampaikan pesan agar penataan persepakbolaan nasional harus diteruskan. "Semua harus berani berkorban dan mendukung langkah ini," tambahnya.(exe)



0 Komentar