Sabtu, 16 April 2016 13:33 WIB

Kejagung Siap Buru Buronan Lain di Luar Negeri

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kejaksaan Agung berhasil menangkap buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono oleh Tim Pemburu Koruptor di China.

Jaksa Agung, HM. Prasetyo menyatakan siap memburu buronan lain yang sampai saat ini masih bebas melenggang di luar negeri.

"Buronan kita masih banyak di luar negeri itu selain Samadikun Hartono, ada Eddy Tansil, Djoko Tjandra semuanya sedang di ini lah (proses pencarian)," ujar Prasetyo, Sabtu (16/4/2016).

Samadikun yang telah menjadi buronan sejak tahun 2003 itu kini telah ditangkap. Ia sedang dalam proses pemulangan ke Indonesia.

Sementara buronan lainnya, Prasetyo mengatakan Tim Pemburu Koruptor yang diketuai kejaksaan dan merupakan gabungan dari BIN, Polri, serta instansi lain masih terus berupaya menemukan buronan kejaksaan lainnya. Prasetyo menyebut kendala membutuhkan kerjasama dengan pihak terkait.

"Nangkap orang kan enggak mudah kemana dia pergi kita lakukan itu seperti kemarin kita lakukan untuk mantan Bupati Temanggung, kelihatanya dia menetap di Kamboja ya kita coba terus," ujar politikus P. NasDem ini.

Sebelumnya pemerintah telah membentuk Tim Terpadu Pemburu Tersangka, Terpidana dan Aset, tetapi tidak aktif lagi sejak Desember 2014. Sementara Prasetyo menyebut bahwa buronan yang kabur ke luar negeri tetap dicari oleh pihak kejaksaan.

Tugas Tim Terpadu tersebut masih belum usai lantaran masih banyak koruptor yang masih menjadi buronan. Beberapa di antaranya bahkan masih belum jelas keberadaannya seperti pembobol bank Rp 1,3 triliun Eddy Tansil dan buronan perkara hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra yang diketahui berada di Papua Nugini (PNG).

Mengenai landasan hukumnya, DPR telah mengesahkan UU perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Papua Nugini. Menkumham Yasonna Laoly pun meminta agar Jaksa Agung dan Menteri Luar Negeri untuk mengurus buronan perkara cessie (hak tagih) Bank Bali, Djoko Tjandra.

"Ini perlu waktu karena ada negara yang sudah ekstradisi ada dengan kita ada yang tidak, ini kan perlu waktu," tutup Prasetyo.
0 Komentar