Minggu, 24 April 2016 14:27 WIB

Penembakan Misterius Hantui Warga Kota Magelang

Editor : Hendrik Simorangkir
JAKARTA, Tigapilarnews.com – Aksi penembakan beruntun dengan menggunakan airsoft gun terjadi di Kota Magelang, Jawa Tengah. Korbannya para wanita muda yang tengah beraktivitas di malam hari.

Sedikitnya sudah enam perempuan menjadi korban penembakan menggunakan senapan angin atau airsoft gun di Jl Pemuda, kota itu. Rangkaian penembakan berantai itu terjadi pada malam hari, dalam rentang waktu Sabtu (16/42016) hingga Rabu (20/4/2016).

Korban pertama ialah Agustri Purnami, karyawan Apotek Enggal asal Ambarawa. Perempuan 28 tahun itu hendak pulang menuju indekosnya, Sabtu petang. Tiba-tiba, dia yang baru saja menutup apotek dan baru berjalan 10 langkah dari tempat kerjanya itu dikejutkan oleh suara letusan.

Beberapa saat setelah mendengar suara letusan, Agustri merasa pinggang kirinya nyeri. Setelah dicek, didapati luka memar. Agustri kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar. Hasil rontgen memperlihatkan tidak ada peluru atau benda yang masuk ke pinggangnya.

Masih pada malam yang sama, Dwi Mega sedang berjalan di kawasan Pecinan, Jl Pemuda, dari alun-alun Kota Magelang. Tiba-tiba perempuan 16 tahun itu mendengar letusan dan merasakan nyeri di paha kanan hingga tak bisa jalan.

Dwi langsung dibawa ke RSUD Tidar, tapi hasil rontgen juga tidak menunjukkan adanya peluru di dalam tubuhnya. Dua kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Kepolisian Resor Kota Magelang.

Kapolres AKBP Edi Purwanto menduga aksi teror dilakukan dengan senapan angin. “Kami telah memeriksa empat hingga lima orang saksi. Kami telah sebar intel dan resmob untuk mencari pelaku,” kata Edi di Magelang, Jawa Tengah.

Para korban juga termasuk di antara para saksi yang diperiksa polisi. Sementara barang bukti berupa peluru dan gotri yang mengenai dada seorang korban telah disita. Penembakan berantai itu membuat geram Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito. “Mudah-mudahan pelakunya bisa segera tertangkap,” katanya.

Polisi menduga senapan angin yang digunakan pelaku telah dimodifikasi karena suara desingan peluru terdengar lebih halus. Untuk menghindari teror serupa, kini penjagaan dilakukan di jalan tersebut setiap malam.

 

 
0 Komentar