Selasa, 26 April 2016 16:45 WIB

Rustam Mundur, Ahok: Dia Pernah Minta Bengkel di Kalijodo Jangan Dibongkar

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi surat pengunduran diri Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi dengan santai.

Menurut Ahok, mundurnya Rustam bukan semata-mata karena candaan Ahok yang menyebut Rustam adalah pengikut Yusril Ihza Mahendra, tapi jauh sebelum itu ada perbedaan prinsip antara dia dan Rustam.

"Saya kira ini panjang bukan cuma candaan kemarin. Sejak dari KBN (Kawasan Berikat Nusantara), hingga Kalijodo. Memang udah ada perbedaan prinsip," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (26/4/2016) siang.

Ahok memberi contoh soal adanya perbedaan prinsip ketika penggusuran Kalijodo, Jakarta Utara. Waktu itu, Rustam meminta penundaan pembongkaran salah satu bengkel engsel di kawasan tersebut.

"Kayak Kalijodo, dia kan buat surat supaya bengkel engsel tidak dibongkar. Minta waktu dua bulan. Kamu bisa kebayang enggak, kalau Kalijodo diratain ada satu bengkel enggak diratain kami tafsir sendiri aja, ada apa?" ungkap Ahok.

Suami Veronica Tan ini bertanya-tanya ada apa di balik permintaan Rustam menunda bengkel tersebut dibongkar. Menurut Ahok, itu sudah masuk ranah politik.

"Makanya saya bilang ini bisa bahaya secara politik, itu bisa dihubung-hubungkan, apalagi yang punya etnis Tionghoa. Akhirnya, saya tegur dia, kok kamu minta izin enggak dihancurin? Ya, memang panjang lah ini," pungkas Ahok.

Sebelumnya, Ahok mengungkapkan bahwa dia pernah memanggil dan menegur kinerja Rustam sebagai walikota Jakarta Utara. Dimulai dari soal banjir di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cakung, Cilincing, Jakarta Utara, soal penggusuran Kalijodo, dan puncaknya, pada pekan kemarin, saat hujan melanda Jakarta, dan terjadi banjir di beberapa titik ibukota. Termasuk  banjir di kawasan Jakarta Utara. Ahok juga sempat menegur Rustam.

 
0 Komentar