Jumat, 29 April 2016 15:13 WIB

Berang, Adhyaksa Suruh Ahok Bercermin

Editor : Hendrik Simorangkir
 

Laporan : Ryan Suryadi,Jakarta, Tigapilarnews.com - Aksi gusur penghuni kawasan kumuh yang kerap dilakukan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuat berang berbagai tokoh. Salah satunya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Adhyaksa Dault.

Dia pun menyuruh Ahok untuk belajar pada beberapa pemimpin di Indonesia. Agar, kata dia, tak melulu jumawa, sombong, dan gemar menampakkan taring kekuasaan. Menurut Adhiyaksa, seharusnya pemimpin itu mengayomi. Bukannya, sambung dia, menindas demi kepentingan golongan tertentu saja.

"Kita itu butuh pemimpin, bukan penguasa. Harusnya Ahok belajar bagaimana menata daerah, bukan menggusur, mentang-mentang berkuasa," ujar Adhyaksa Dault, usai memberi Khutbah di Masjid Jami Keramat Luar Batang, Jumat (29/4/2016).

Adhyaksa pun mencntohkan dua pemimpin di Indonesia yang berhasil merelokasi dan menata warga serta daerahnya tanpa kekerasan dan perlawanan dari masyarakat. "Harusnya Ahok belajar, bagaimana Wali Kota Padang Mahyeldi dan Risma di Surabaya. Mereka menata daerahnya tanpa harus seperti itu (menggunakan aparat dan bersikap fasis)," ujar pria yang namanya juga santer disebut-sebut akan maju dalam bursa Pemilukada DKI itu.

Adhyaksa Dault juga menyesalkan cara komunikasi Ahok yang enggan dan tak mau berdialog dengan warga. Selain juga, kata dia, tak melakukan sosialisasi ke masyarakat soal rencana pembangunan Pemprov DKI.

Sementara itu, Sekretaris Masjid Jami Keramat Luar Batang Daeng Mansur Amin mengatakan, tak sekalipun pemerintah mensosialisasikan rencana bagi Kampung Luar Batang. "Ahok nggak pernah jelasin detail rencana revitalisasi Luar Batang kepada kami, ini revitalisasi atau pemusnahan massal?" cetusnya.

Untuk saat ini, korban gusuran Kampung Aquarium sebanyak 385 Kepala Keluarga (KK) masih bertahan dan menjadikan aula masjid sebagai salah satu posko mereka. Selain, itu tetangga Kampung Luar Batang ini juga tinggal di perahu-perahu dan tenda-tenda darurat di atas puing-puing tempat tinggal mereka.
0 Komentar