Senin, 02 Mei 2016 16:50 WIB

Operator Kapal Irit Bicara Soal Tebusan

Editor : Hendrik Simorangkir
JAKARTA, Tigapilarnews.com - PT Patria Maritim Lines, operator Kapal Brahma 12 sekaligus tempat 10 WNI awak kapal bekerja, menolak memberi penjelasan soal kabar pembayaran tebusan senilai 50 juta peso kepada kelompok sipil bersenjata.

Komisaris PT Patria Maritim Lines Loudy Irwanto Ellias, Senin (2/5/2016), bahkan hanya berujar singkat saat ditanya perihal tebusan tersebut. "Saya no comment masalah itu ya, setahu saya sejauh ini nggak ada apa-apa," katanya.

Pada kesempatan itu, Loudy juga mengaku bahwa pihaknya menjalin kontak dengan kelompok Abu Sayyaf. Bahkan pelaku penyanderaan juga kerap mengontak, kata dia, mengabarkan kondisi kesehatan ke-10 sandera.

"Sudah beberapa kali, setiap hari sehari dua kali Abu Sayyaf kontak saya, kita dikasih kesempatan untuk berbicara. Mereka cukup baik memperlakukan semua," katanya.

PT Patria merupakan operator kapal yang menyewa dari Brahma International. Lebih jauh Loudy mengungkapkan, komunikasi yang dijalin juga termasuyk untuk menjamin keselatan sandera.

"Kita termasuk berkomunikasi untuk menjamin keselamatan dari kru itu tujuan kami untuk konteks. Visi kita sama, visi kita yang sama itu yang membuat kita jadi tim yang solid karena kita berfokus pada keselamatan. Jadi setiap kali kita kontak bagaimana kita tanya, setiap kali dikontak kita masih bertanya bagaimana keselamatan orang kami. Jadi semua orang kami dalam keadaan yang sangat baik," urai dia.
0 Komentar