Selasa, 03 Mei 2016 12:01 WIB

Diajak Bisnis Jual Beli Tiket Band EXO, Dhea Ditipu G

Editor : Hermawan
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Nahas nasib Dhea (18). Wanita muda ini menjadi korban penipuan jual beli tiket band EXO pada Februari 2016 lalu.

Awalnya, Dhea berkenalan dengan pelaku berinisal G di salah satu sosial media Twitter. Niatnya, Dhea ingin membantu temannya mencari tiket konser band 5sos. Kebetulan, G menjual tiket 5sos. Mereka pun saling berhubungan membahas perihal pembelian tiket 5sos sehingga mereka menjadi akrab.

Singkat cerita, teman Dhea tidak jadi membeli tiket 5sos. Karena hubungan mereka sudah cukup dekat, pelaku G menawarkan kerja sama penjualan tiket band lain, yaitu EXO.

"Jadi si G ini ajak kerja sama. Saya disuruh yang mencari konsumen untuk membeli tiket tersebut," ujar Dhea, saat dihubungi Tiapilarnews.com, Selasa (3/5/2016) pagi.

Pelaku G, mengaku kepada Dhea membeli tiket tersebut menggunakan kartu kredit teman pelaku.

"Soalnya kata G, dia dibantuin temennya buat beli tiket itu pake kartu kredit. Beli tiketnya di website online tiket gitu," papar Dhea.

Dhea menuturkan, sebanyak 17 tiket band EXO sudah laku terjual. Pelaku meminta Dhea untuk mentransfer uang dari hasil penjualan tiket tersebut.

"Uangnya saya transfer beberapa kali. Ada yang cash juga. Tapi, nama rekeningnya bukan atas nama G melainkan atas nama PA. Total uang yang saya kasih ke dia sekira Rp 40 Juta," ucap Dhea.

Lebih lanjut, Dhea menjelaskan tiket sudah sampai ke tangan konsumen. Tapi, mereka pada komplain kepada Dhea. Sebab, nomor antrean tiket yang tertera semuanya sama.

"Saya kaget kan, kenapa bisa begitu. Saya tidak percaya kalo pelaku ini menipu saya. Soalnya dia baik banget," ungkap Dhea.

Dhea masih belum percaya bahwa G menipunya. Dia mencoba menghubungi pelaku beberapa kali dan tidak bisa dihubungi. Kepercayaan Dhea pun sudah mulai luntur.

"Saya coba hubungin dia, tapi enggak bisa, karena dia bilang handphone-nya rusak. Tapi, pas ketemuan, saya lihat handphone dia emang rusak. Jadi saya coba ber-positive thinking. Sampai akhirnya saya laporin dia tanggal 16 Februari 2016 buat blokir (kartu) ATM dia CIMB Niaga cabang Gambir dan lapor polisi di Polsek Tebet," ujar Dhea.

Dhea melanjutkan, pada tanggal 19 April 2016, pihak Bank CIMB Niaga mengabarkan jika pihaknya sudah bertemu dengan nasabah (PA) tersebut.

"Yang bikin saya tambah kaget adalah nasabahnya tidak ngaku kalau dia menipu saya. Malah dia bilang jika rekening dia disalahgunakan," ujar Dhea kesal.

Mendengar komplain Dhea seperti itu, pihak bank kembali memangil PA untuk mengkonfirmasi langsung keluh resah Dhea.

"Bank udah minta sama dia buat datang ke CIMB niaga, tapi dia enggak dateng sampai detik ini, which is dia emang nipu," papar Dhea.

Sementara itu, sejauh ini Polsek Tebet sudah memeriksa PA untuk mengetahui keberadaan G.

"Sampai saat ini PA statusnya masih saksi. Dia mengaku kalo dirinya tidak mengetahui bahwa ATM-nya digunakan oleh pelaku G. Hubungan PA dan G adalah teman," ujar Kapolsek Tebet Kompol Nurdin A Rahman saat dikonfirmasi Tigapilarnews.com, Selasa (3/5/2016) siang.

Kompol Nurdin mengatakan, sebelumnya pihak kepolisian juga sudah melakukan penyelidikan ke rumah G di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Rumahnya kosong, tidak ada siapa-siapa. Mungkin nanti kami akan melalukan penjebakan," pungkas Kompol Nurdin.

 
0 Komentar