Selasa, 03 Mei 2016 20:20 WIB

Soal Kasus Bullying, Kadisdik DKI : Mereka Kedepankan Emosi

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapialrnews.com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Sopan Adrianto sangat menyayangkan perilaku siswa Kelas XII SMA 3 Jakarta dalam menegur adik kelasnya.

Demikian disampaikan Sopan usai memanggil Kepala Sekolah (Kepsek) SMA 3 Jakarta Ratna Budiarti ke kantornya terkait kasus bullying oleh siswa Kelas XII terhadap adik kelasnya

Seharusnya menurut Sopan, mereka seharusnya bisa memberitahu adik kelasnya dengan cara yang lebih baik. Sebab bila mengedepankan kekerasan akan berdampak pada psikis baik pelaku maupun korban.

"Menurut saya ini sesuatu yang tergesa-gesa, emosi yang lebih ditonjolkan sehingga tidak punya pikiran lagi mana yang berdampak mana yang tidak. Ini kan aspek psikologis ya, apalagi menjelang pengumuman (hasil UN) seperti ini," kata Sopan dikantornya, Selasa (3/5/2016).

"Harusnya tidak berlaku seperti itu selama di sekolah. Kan kriteria kelulusan itu ada 3 di Permendiknas Nomor 15 Tahun 2015, yaitu yang bersangkutan sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, punya perilaku baik dan lulus ujian sekolah," tambah Sopan.

Namun demikian, dibalik kejadian ini (aksi bullying). Sopan menilai tujuannya baik untuk menegur adik kelas agar tidak ke tempat hiburan malam, tetapi dia menyayangkan cara yang digunakan.

"Mungkin niatnya si pembully itu baik, tetapi dia melakukan kekerasan juga. Caranya disuruh merokok, padahal dia tidak merokok. Ini seperti apa ini," ujar dia.

Lebih lanjut Sopan menilai, jika perilaku siswa tidak baik bukan tidak mungkin dapat mempengaruhi pendapat akhir guru dalam rapat penentuan kelulusan.

"Salah satu yang menentukan dewan guru, nanti kan ada rapat. Bagaimana nilai pembelajarannya ok, bagaimana perilakunya jeblok itu bisa enggak lulus. (Perilaku) Itu sebenarnya penentu. Sekolah untuk mengubah perilaku," tandas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi kekerasan siswa Kelas XII SMA 3 Jakarta terhadap adik kelasnya direkam dalam video berdurasi 37 detik yang tersebar dalam media sosial. Dari video itu terucap kata-kata makian ke para siswi junior. "Perek perek perek," demikian kata yang terucap dalam video itu.

Tidak lama terlihat ada siswi yang diguyur kepalanya dengan air di botol. Setelah itu ada siswi memakai bra di luar baju sekolah, dan dipaksa merokok. Siswi itu terlihat menunduk dan mengusap matanya. Belum diketahui motif siswi senior itu melakukan bullying.
0 Komentar