Senin, 09 Mei 2016 14:08 WIB

Ancaman PKI, Menhan : Ingatkan Tak Usah Usik Indonesia

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengingatkan orang-orang yang masih menganut paham Partai Komunis Indonesia (PKI) agar tak usah lagi coba-coba mengusik kedamaian tanah air. Sebab, Indonesia adalah negara Pancasila.

Beredar broadcast soal kegiatan berbau Partai Komunis Indonesia (PKI). Isi pesan yang tersebar itu memberi peringatan kebangkitan PKI dan rapat-rapat yang digelar, pada hari ini 9 Mei dan disebut hari lahirnya PKI. Ada pula beredar kaos-kaos bergambar lambang PKI, palu dan arit.

"Saya ingatkan yang PKI-PKI ini ya, saya ini menteri pertahanan, saya tidak ingin terjadi keributan di negara ini," ujar Ryamizard di Tanjung Priok, Senin (9/5/2016).

Dijelaskan Ryamizard, ancaman negara saat ini banyak sekali, termasuk paham radikalisme kiri dan kanan. Radikalisme kanan yang dimaksudnya adalah agama, sedangkan kiri komunis. Kedua paham itu jelas bertentangan dengan Pancasila.

"Negara kita ini negara Pancasila. Pancasila itu tidak ke kiri tidak ke kanan. Tidak ada paham apapun yang radikal. Kalo enggak mau Pancasila, ya keluar dari negara ini. Paham pancasila luar biasa. Itu bukan dibuat orang, kalo liberal, komunis, radikal, sosialis itu dibuat orang. Tapi kalau Pancasila siapa yang buat? Yang buat Tuhan," jelasnya.

Ryamizard menegaskan agar jangan ada yang coba-coba membangkitkan PKI di tanah air. Dia meminta agar semua masyarakat tak menimbulkan polemik yang bisa mengganggu kepentingan nasional.

"Pancasila itu budaya kita. Enggak ada budaya kita musuh-musuhan, bunuh-bunuhan. Budaya kita itu gotong royong bersama-sama. kalo enggak mau gotong royong keluar saja dari negara ini. Kita mau negara ini makmur, tenteram. Jadi PKI udahlah, kenapa mau timbul-timbul lagi. Nanti marah loh rakyat. Yang sudah lalu sudah lah. Kita mau membangun, kasihan dong Bapak Presiden (Joko Widodo) tiap hari mengurus masalah ekonomi, kok mau diganggu masalah beginian. Ini kan mengganggu pembangunan," tegas mantan Purnawirawan TNI ini.
0 Komentar