Rabu, 11 Mei 2016 01:06 WIB

Mantan Sekjen PSSI Apresiasi Keputusan Menpora Imam

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- CEO PT Liga Indonesia sekaligus Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, mengapresiasi keputusan pemerintah yang telah mencabut pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonsia (PSSI). Menurutnya, hal tersbut memberukan angin segar bagi pentas sepak bola nasional yang lama seakan mati.

"Kita tentu mengapresiasi hal tersebut. Keputusan ini harus disikapi dengan perbaikan dan pengawasan bersama," ujar mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI tersebut, Selasa (10/05/2016) malam.

Hal tersebut, tentu membuat pihaknya mampu fokus pada perizinan pertandingan yang bakal digelar PSSI. Apalagi, tidak adanya kompetisi sepak bola di Indonesia akibat hal tersebut.

Konsolidasi tingkat tinggi di perizinan, kerap disebut mampu memproteksi aspek bisnis kompetisi. Konsolidasi dengan PSSI dan pemerintah, memberikan peluang besar untuk mengurus perizinan agar mendapatkan kemudahan.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, akhirnya mencabut surat keputusan (SK) pembekuan terhadap PSSI. Pencabutan itu diumumkan langsung di Jakarta, Selasa (10/05/2016).

“Soal PSSI, baru saja saya tanda tangani. Saya mencabut surat yang pernah kami keluarkan,” ungkapnya pada para wartawan.

“Ini semata-mata untuk menghotmati keputusan Mahkamah Agung. Yang kedua untuk menghargai komitmen FIFA seperti yang telah disuratkan ke Mensesneg. Kami baca ada komitmen besar terhadap perubahan sepak bola Indonesia yang akan dikawal oleh FIFA,” jelasnya.

Sebelumnya, SK pembekuan PSSI dikeluarkan Menpora Imam pada 17 April 2015 lalu. Sejak saat itu, segala kegiatan di bawah PSSI terhenti. Tak ada kompetisi resmi yang melibatkan klub-klub serta tim nasional Indonesia dari berbagai jenjang usia.

Alhasil, Indonesia menerima hukuman dari FIFA. Federasi sepak bola dunia tersebut melarang Tim Merah Putih berlaga di semua kompetisi profesional. Hal ini berpengaruh pada peringkat Indonesia di kancah dunia. Hingga Mei 2016, Indonesia ada di urutan 185.

FIFA sendiri telah memberikan tenggat waktu pada PSSI untuk menyelesaikan masalah dengan pemerintah sebelum Kongres FIFA di Meksiko pada 12-13 Mei 2016. Mereka baru mencabut hukumannya jika sudah menerima bukti tertulis dari pemerintah.(exe)
0 Komentar