Selasa, 17 Mei 2016 00:06 WIB

Jakmania Minta Polisi Jerat Pembunuh Fahreza

Editor : Yusuf Ibrahim
Laporan Gita Latersya Ginting



 

JAKARTA, Tigapilarnews.com- "Fahreza, kamu takkan pernah sendiri. The Jak selalu, bersamamu." Hal tersebut terdengar nyaring dinyanyikan ribuan The Jakmania- julukan suporter Persija Jakarta- saat aksi tabur bunga dan penyalaan lilin untuk Muhammad Fahreza (16) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/05/2016).

Lantunan lagu tersebut, dinyanyikan sebagai aksi solidaritas atas tewasnya Fahreza akibat diduga dianiaya anggota polisi saat menonton pertandingan Persija melawan Persela di SUGBK, Jumat (13/05/2016).

Ribuan Jakmania tampak menyalakan lilin dan membawa berbagai macam bunga dan juga spanduk dengan berbagai tulisan ungkapan duka.

Berdasarkan pantauan tigapilarnews.com, Farrah (20) yang merupakan Jak Angel- sebutan untuk The Jakmania wanita- mengaku kedatangannya sebagai ungkapan rasa simpatinya terhadap anak ketiga dari lima bersaudara itu.

"Fahreza bukan hanya teman, tapi keluarga. Jadi, saya datang untuk menunjukkan rasa simpati dan empati. Fahreza adalah keluarga. Ketika keluarga ada yang meninggal, pasti sedih sekali," ujar Farrah mengungkapkan perasaannya di SUGBK, Senayan, Senin (16/05/2016).

Ia sangat menyayangkan dengan apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap temannya itu. Namun, ia tak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian lantaran dirinya tak mengetahui kejadiannya dengan jelas.

"Mungkin emang bener juga kalo bukan polisi, karna polisi tak akan melakukan tanpa adanya sebab," lanjutnya.

Dengan adanya aksi solidaritas, perempuan yang berasal dari Rawamangun itu berharap agar tak ada lagi kejadian yang menimpa Jakmania hingga meninggal dunia.

"Jangan sampai ada lagi korban. Supporter is not criminal," tutupnya.

Sementara itu, Agus (25) yang juga salah satu Jakmania, berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus atas meninggalnya Fahreza secepatnya.

"Polisi harus mengusut terhadap kasus ini. Buktikan kalo bukan polisi yang menganiaya Fahreza. Harus fair," tutupnya.

Fahreza diduga tewas karena telah dipukuli oleh polisi saat akan menyaksikan laga pertandingan antara Persija dan Pasela Lamongan, di SUGBK Senayan, Jakarta, Minggu (15/05/2016).

Dia meninggal dunia Minggu pukul 08.00 WIB di meninggal di RS Marinir Cilandak, akibat hantaman benda tumpul di kepala. Reza dimakamkan pada pukul 13.30 WIB di TPU Al-Makmur, Jakarta Selatan.(exe)


0 Komentar