Minggu, 22 Mei 2016 13:20 WIB

Pernah Ditolak Kerja, Gatot Kini Jadi Bos Kuliner

Editor : RB Siregar
Laporan: Evi Ariska

BISNIS kuliner dengan keuntungan menggiurkan membuat banyak orang ingin menekuni usaha tersebut. Namun harus diingat, memulai usaha rintisan tak semudah membalik telapak tangan. Jatuh bangun tampaknya sesuatu yang pasti. Tetapi harus dicamkan pula itu merupakan proses pendewasaan dalam berbisnis.

Hal itulah yang dirasakan Gatot, bos Bandar Burger di bilangan Kebayoran Lama, Palmerah, Jakarta Barat, ketika memulai usaha kuliner burger pada penghujung 2010. Persaingan pasar yang begitu tajam menyebabkan tak sedikit pengusaha kuliner harus gulung tikar.

Lantas apa rahasianya supaya bisa tetap eksis di dunia kuliner? Gatot yang dulu bekerja di satu restoran ternama mengungkapkan, "Pengusaha kuliner harus jeli melihat permintaan pasar."

Pria asal Surabaya, Jawa Timur itu mengatakan, tidak gampang mendaptakan kesuksesannya dalam menjajaki dunia usaha, termasuk kuliner. Kesuksesan itu selalu harus melewati tetesan keringat dan sukses hari ini merupakan kerja keras dan cerdas di masa lalu.

gatot1

Gatot lalu bercerita, 15 tahun lalu, dia mencoba mencari peruntungan di Ibukota, Keluar masuk perkantoran, kafe hingga kedai, telah dilakukannya setiap hari agar bisa mendapat pekerjaan untuk menopang kehidupan keras di Ibukota. Tak jarang kekecewaan yang ia dapat karena usahanya ditolak sehingga tak dapat kerja.

Namun, semangat pantang menyerah membuatnya tetap yakin bahwa di antara banyak lowongan pekerjaan yang ada di Ibukota, paling tidak ada satu yang akan jadi miliknya. Keyakinannya benar. Tuhan berpihak kepada Gatot. Dia diterima di satu restoran ternama di Jakarta sebagai pekerja biasa.

Beberapa bulan bekejra di restoran itu, Gatot mulai menunjukan prestasi yang baik, hingga dalam waktu singkat dirinya diangakat menjadi kepala restoran yang memimpin puluhan karyawan.

Menempati posisi penting di restoran itu, tak disia-siakan pria berusia 53 tahun ini. Gatot yang memang pencinta kuliner dan sering berwisata kuliner, membuatnya memiliki pengalaman banyak. Dia sudah pernah mencicipi ragam kuliner. Ia pun untuk pertama kalinya jatuh cinta kepada dunia chef, saat memimpin restoran itu.

"Semuanya otodidak. Tak ada yang mengajarkan saya bagaimana membuat suatu racikan masakan. Semua belajar sendiri," kata Gatot kepada Tigapilarnews.com, Minggu (22/5/2016).

Bakat alam yang ia miliki, niat, serta kerja keras, membuatnya menemukan terobosan baru dalam racikan-racikan bumbu dengan rasa khas. Kendati bukan berlatar belakang chef, namun racikan makanan yang ia olah, mulai dilirik petinggi restoran tempatnya bekerja.

"Saya racik sendiri, lalu teman-teman saya suruh cobain. Kalau mereka bilang belum enak, saya ubah lagi takarannya sampai menemukan rasa yang pas di lidah, sehingga waktu itu resep dari saya juga sering digunakan koki restoran di tempat saya bekerja waktu itu " kenang Gatot.

Setelah lumayan lama berkecimpung di dunia kerja sebagai karyawan, membuatnya menemukan titik jenuh. Pada 2009, ia memutusakan keluar dari perusahan tempatnya bekerja.

Tak ingin menjadi pengangguran terlalu lama, Gatot langsung tancap gas. Berbekal pengetahuan yang ia dapatkan dari tempatnya bekerja dulu, Gatot mulai mejajal beberapa usaha waralaba dengan membeli franchise makanan.

Beberapa tahun menjalankan usaha franchise tersebut, tak mampu membuatnya bahagia. Ia ingin membuat usaha rintisan (start up). Dia pun memilih berhenti dari usaha franchise itu dengan beberapa alasan yang tak perlu .ia jelaskan.

"Awalnya memang nekuni usaha-usaha franchise, tapi itu hanya berjalan 1,5 tahun saja, saya berhenti lagi, karena kondisi pasar yang naik turun waktu itu," kata Gatot.

Berhenti menjajal usah franchise, Gatot kembali menekuni usaha kuliner. Kali ini Gatot benar-benar mandiri, tanpa bantuan rekan bisnisnya. Ia berdiri di atas kaki sendiri untuk menajalankan bisnis kuliner.

Hal ini menjadi sesuatu yang lumrah baginya. Untuk pertama kalinya ia membuka usaha kuliner, Bandar Burger di kawasan Kebayoran Lama, Palmerah, Jakarta Barat, pada penghujung 2010.

"Usaha saya yang paling pertama adalah Bandar Burger, itu dari saya sendiri tanpa campur tangan orang lain, " ungkap Gatot.

Dia mengahadirkan varian rasa dan menu-menu baru di Bandar Burger. Tak heran, usahanya cepat naik dan sangat dikenal di kalangan penyuka burger.

Bandar Burger merupakan pintu pertama Gatot menuai kesuksesan bisnis kuliner. Melihat hasil yang cukup baik dari bisnsisnya yang masih bersekala kecil ini, dia tak berhenti hingga di situ. Gatot kembali mencoba dunia kuliner dengan membuka cabang bisnis lainya yakni Bandar Penyet di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Gatot menghadirkan rasa khas kuliner nusantara. Hingga kini, Bandar Penyet sudah memiliki bebrapa cabang yang tersebar di bebrapa wilayah Ibukota.

“Karena burger itukan makanan khas orang luar negeri,sedangkan olahan bebek dengan rampah khas Indonesia waktu itu masih sangat jarang di Jakarta. Saya jadi berani membuka Bandar Penyet pada 2012. Hasilnya, beginilah,” kata Gatot seraya melempar senyum kebahagiaan.(i)
0 Komentar