Minggu, 22 Mei 2016 20:12 WIB

Yusril Yakin Berpeluang Geser Petahana

Editor : Hendrik Simorangkir
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Partai Gerindra DKI disebut-sebut bakal menggadang pasangan Sjafrie Sjamsoeddin-Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI 2017. Yusril Ihza Mahendra pun angkat bicara.

Yusril Ihza Mahendra merupakan satu dari tiga nama balon gubernur DKI hasil rekomendasi DPD DKI Jakarta kepada DPP Partai Gerindra. Sedangkan dua nama lainnya adalah Sjafrie dan Sandiaga.

"Itu kewenangan merekalah. Kan belum final juga kan?" tutur Yusril, usai mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Sekretariat Pendaftaran Bakal Calon Gubernur DKI Partai Demokrat, Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (22/5/2016).

DPD Gerindra DKI memperkirakan, keputusan soal bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Gerindra segera diambil oleh DPP pada akhir bulan ini.

Yusril yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang mengikuti uji kelayakan kandidat gubernur DKI Jakarta di Partai Demokrat. Bagi Yusril, langkah politik serupa itu adalah hal yang normal.

"SBY juga dulu datang ke saya untuk jadi presiden. Kalau dulu, itu normal. Tapi kalau sekarang malah diolok-olok. Saya enggak mengerti logika orang yang mengolok-olok sesuatu yang normal dianggap jadi tidak normal," tandasnya.

Soal permasalahan Ibukota, Yusril menilai, permasalahan banjir, macet, sampah, permukiman, dan urbanisasi adalah problema mendasar yang harus dicarikan solusinya.

Yusril menilai, permasalahan ini bakal lebih gampang ditangani bila pemerintah pusat turut serta mengurusi Jakarta. Dengan konsep itu, Yusril yakin, Jakarta akan lebih baik.

"Saya ingin mengatakan, lima sampai 10 tahun lagi Jakarta bukan lagi DKI. Tapi wilayah yang langsung ditangani pemerintah pusat," tuturnya.

Soal strategi untuk mengalahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Yusril menolak untuk membeberkan strateginya.

Hanya saja, Yusril yakin bakal sukses. Apalagi, Yusril mengingatkan, elektabilitas Ahok tengah menurun. Padahal, menurut dia, petahana baru bisa bertahan apabila elektabilitasnya ada di atas 65 persen.

"Saya kira tidak mudah mengembalikan kurva tersebut," pungkasnya.
0 Komentar