Senin, 23 Mei 2016 14:57 WIB

Pilot EgyptAir Sempat Beri Kabar Ruang Kabin Penuh Asap

Editor : Hendrik Simorangkir
JAKARTA, Tigapilarnews.com –Selang beberapa menit sebelum akhirnya jatuh dan hilang dari radar, pilot EgyptAir MS 804 sempat berkomunikasi dengan ATC Mesir. Asap yang memenuhi kabin kabarnya menjadi topik percakapan itu.

Informasi itu dilaporkan oleh stasiun televisi Perancis, M6, mengutip pejabat penerbangan Perancis, seperti dilansir media Inggris, independent.co.uk, Senin (23/5/2016).

Disebutkan M6, pilot pesawat memberitahu ATC Mesir di Kairo soal keberadaan asap yang memenuhi sebagian kabin pesawat.

Dalam komunikasi itu, menurut M6, pilot memberitahu kepada ATC soal keputusannya untuk melakukan penurunan darurat demi membersihkan asap dalam pesawat.

Informasi itu jelas bertentangan dengan klaim otoritas Mesir. Dimana Mesir menyebut, tidak ada panggilan darurat dari pesawat yang jatuh.

Informasi yang dirilis M6 itu belum dikonfirmasi kebenarannya oleh Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara Prancis (BEA).

Otoritas Prancis memang terlibat dalam penyelidikan dan pencarian kotak hitam pesawat jenis Airbus A320 itu.

BEA menyebut belum ada informasi semacam itu yang diserahkan oleh otoritas Mesir kepada penyidik BEA yang terbang ke Kairo untuk terlibat dalam penyelidikan resmi insiden ini.

"Percakapan berlangsung selama beberapa menit," sebut M6 dalam laporannya soal percakapan pilot pesawat dengan pihak ATC di Mesir itu.

Dalam percakapan itu, pilot memutuskan untuk melakukan penurunan darurat, dengan mengurangi tekanan di dalam kabin pesawat untuk membersihkan asap yang mulai memenuhi kabin bagian depan.

Informasi simpang-siur soal panggilan atau sinyal darurat muncul setelah pesawat rute Paris-Kairo itu menghilang dari radar pada Kamis (19/5).

Juru bicara maskapai EgyptAir awalnya menyebut ada panggilan darurat dari pesawat nahas itu.

Namun pernyataan itu dibantah oleh militer Mesir dan kemudian dicabut kembali oleh pihak maskapai.

Otoritas Mesir menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat yang membawa 66 penumpang dan awak tersebut.

Namun sejumlah petunjuk menyebut adanya masalah besar yang memicu pesawat jatuh ke Laut Mediterania bagian timur.

EgyptAir MS804 lepas landas dari bandara Charles de Gaulle, Paris pada Rabu (18/5) malam, menuju Kairo, Mesir.

Rekaman audio percakapan pilot dengan ATC di Zurich, Swiss dan juga dengan ATC di Padua, Italia, pada Rabu (18/5) tengah malam, mengindikasikan penerbangan lancar.

Percakapan yang diambil dari liveatc.net itu terjadi selang 2 jam sebelum ATC Yunani hilang kontak dengan EgyptAir MS804.

Pada Kamis (19/5) dini hari, atau sekitar 02.24 waktu setempat, pesawat masuk wilayah udara Yunani.

Selang 24 menit kemudian, pihak ATC bercakap-cakap dengan pilot yang terdengar masih bersemangat.

Sekitar pukul 03.12 waktu setempat, pesawat terbang melintasi Pulau Kasos, Yunani kemudian menuju wilayah Laut Mediterania bagian timur.

Kurang dari 15 menit kemudian, tepatnya di antara Yunani dengan Mesir, sensor mendeteksi asap di toilet pesawat dan adanya masalah di kedua jendela kokpit.

Pukul 03.27 waktu Yunani, ATC di Athena berusaha menghubungi pilot pesawat untuk menyerahkan monitor dari Yunani kepada Mesir.

Namun ATC Yunani tidak mendapat respon dari pesawat MS804, meski berulang kali menjalin kontak.

Pada saat yang sama, menurut bocoran data penerbangan yang dirilis The Aviation Herald, sensor mendeteksi keberadaan asap telah mencapai perlengkapan elektronik pesawat, jaringan komputer dan kabel-kabel yang mengendalikan pesawat.
0 Komentar