Rabu, 25 Mei 2016 22:21 WIB

Daya Serap APBNP TA 2016 Kemenpora Belum Optimal

Editor : Yusuf Ibrahim


JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, didampingi Sesmenpora Alfitra Salamm beserta jajaran pejabat eselon I dan II Kemenpora menghadiri Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI.

Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Komisi X Gedung Nusantara 1 DPR RI, Jakarta, Rabu (25/05/2016) sore. Raker ini dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah.

Beberapa bahasan raker pada kesempatan ini adalah tentang realisasi pelaksanaan APBN tahun 2016 per 30 April, ikhtisar hasil pemeriksaan semester II BPK RI tahun 2015, persiapan dan kesiapan pelaksanaan PON XIX Jawa Barat, TAFISA, Olimpiade dan Jambore tahun 2016, perkembangan persiapan SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games XVIII tahun 2018 di Jakarta-Palembang.

Selain itu, penyampaian laporan hasil kunker Komisi X masa sidang IV tahun 2015-2016 di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan dan lain-lain.

Menpora Imam mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI atas undangan raker ini. "Terima kasih juga atas perhatian yang besar terhadap program dan anggaran Kemenpora 2016," ucap Cak Imam- sapaan Menpora Imam.

Dalam beberapa paparannya, Menpora Imam menyampaikan bahwa total anggaran Kemenpora 2016 adalah Rp 3.302.254.708.000,00.

"Realisasi belanja Kemenpora per. 30 April adalah Rp 113.035.880.223.000 atau sebesar 3,83%. Realisasi belanja Kemenpora pusat dan daerah sampai 23 Mei sebesar Rp 169.351.473.117,00 atau sekitar 5,13% dari total anggaran, terkait ikhtisar hasil pemeriksaan semester II BPK RI tahun 2015, menyatakan temuan hasil pemeriksaan BPK RI di Kemenpora untuk LHP PDDT 2014 s.d semester I tahun 2015 mengeluarkan 31 rekomendasi senilai Rp 9.422.495.935,00, sebanyak 16 rekomendasi telah ditindaklanjuti senilai Rp 5,660 miliar sedangkan yang dalam proses sebanyak 15 rekomendasi senilai Rp 3,761 miliar," ujarnya.

Pelaksanaan PON Jawa Barat pada 17 hingga 29 September 2016 dan tersebar di beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat, Menpora menilai sebanyak 97,14 % venues telah siap.

"Dukungan Kemenpora untuk PON dan Peparnas tahun 2016 pada APBNP 2015 sebesar Rp 15 miliar, berupa bantuan fasilitas penyelenggaraan senilai Rp 100 miliar (PON) dan Rp 35 miliar untuk Peparnas, peralatan pertandingan Rp 10 miliar. Untuk persiapan TAFISA, Menpora menyampaikan kepada Presiden TAFISA bahwa Indonesia aman dan terkendali 100%, saat ini baru 40 negara yang konfirm hadir dari target 110 negara, dukungan dana pemerintah untuk TAFISA sebesar Rp 125 miliar," kata Menpora.

Sasaran Olimpiade 2016 di Brasil adalah mengembalikan tradisi emas dengan target dua medali emas, target lolos kualifikasi hingga saat ini baru 22 atlet dari 30 target.

"Motivasi dan semangat dari kita semua adalah faktor utama mengembalikan tradisi emas ini, anggaran Rp 35 miliar kami siapkan untuk mendukung alet kita menuju olimpiade 2016, Pemerintah tetap menyiapkan bonus yang lebih besar dari olimpiade sebelumnya," lanjutnya.

Terkait pencabutan pembekuan PSSI, Menpora menyampaikan bahwa hal itu adalah bentuk penghormatan pemeritah terhadap hukum yang berlaku di Indonesia. "Reformasi tata kelola sepak bola nasional tetap harus kita kawal bersama. Pemerintah sangat menghormati apabila pemilik suara akan menggelar KLB silakan asalkan sesuai dengan aturan," pinta Menpora.

Beberapa hasil dan blue print dari Tim Transisi menurutnya akan disampaikan saat Kongres FIFA dan harus dilaksanakan oleh federasi dengan baik. Selain itu, pembinaan usia dini tetap didorong untuk terus dilakukan.

Dalam sesi kesimpulan, Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya menilai daya serap APBNP TA 2016 senilai 3,83% (Rp 113 m) atau per. 23 Mei 2016 mencapai 5,13% (Rp 169,35 m) belum optimal dan harus ditingkatkan.

"Komisi X DPR RI mendesak Kemenpora melakukan rekonsiliasi dengan 34 Dispora terhadap dana dekonsentrasi sejumlah Rp 233,23 miliar, serta mendesak Kemenpora segera menyelesaikan 15 rekomendasi Rp 3,76 miliar dari 31 rekomendasi BPK RI senilai Rp 9,4 miliar yang belum ditindaklanjuti dan mengagendakan raker kembali serta pendalaman persiapan PON 2016, TAFISA 2016, SEA Games 2017 dan penyelenggaraan Asian Games 2018," ujarnya.

"Komisi X DPR RI mengapresiasi pencabutan SK Pembekuan PSSI dan meminta Kemenpora mendukung kinerja PSSI sesuai statuta FIFA (sesuai surat dari FIFA tanggal 26 April 2016) dengan tujuan peningkatan prestasi dan rangking timnas," lanjutnya.(exe)

 




0 Komentar