Kamis, 26 Mei 2016 22:43 WIB

Kinerja Polsek Sukmajaya Dikeluhkan Warga

Editor : Yusuf Ibrahim

Laporan Evi Ariska


JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kasus pencurian rumah kosong, terjadi secara beruntun. Salah satunya, rumah dikawasan Depok.


Peristiwa tersebut, terjadi sebanayk empat kali dalam sebulan. Korbannya adalah Alsadad Rudi (27), yang berprofesi wartawan. Alsadad tinggal di perumahan Graha Studio Alam, Jalan Raden Saleh, Cilodong, Depok.


"Dari semua kejadian itu, saya baru tahu kalau kemalingan pas malam harinya. Yakni, saat baru sampai di rumah," ujar Alsadad, Kamis (26/05/2016).


Alsadad mencatat, empat kasus pencurian yang terjadi di rumahnya terjadi pada 22 april, 23 April, 3 Mei, dan terakhir pada 24 Mei kemarin. Pencurian tersebut dalam keadaan kosong, pada siang hari.


Dijelaskan Alsadad lagi, pada kejadian pertama ia kehilangan sebuah jam tangan yang disimpannya dalam lemari pakaian. Sedangkan pada kejadian kedua, ia kehilangan sejumlah peralatan pertukangan yang disimpannya di dapur, salah satunya tangga aluminium berukuran dua meter.

Baginya, kerugian terbesar pada peristiwa ketiga yang terjadi pada 3 Mei. Saat itu, ia kehilangan uang 250 Dolar AS yang disimpannya di dalam lemari pakaian. Setelah peristiwa ini, ia langsung melapor ke Polsek terdekat, yakni Polsek Sukmajaya.

Sampai tiga pekan berselang, rumah Alsadad kembali dibobol maling. Pada kejadian 24 Mei ini, ia kehilangan satu unit ponsel Samsung Galaxy Fit dan uang 41 Dolar AS.

"Uang dolarnya itu uang sisa kejadian sebelumnya. Jadi pas kejadian ketiga, uangnya tidak diambil habis. Tapi disisain.
Nah, sisa uangnya itu yang sekarang diambil lagi," ungkapnya.


Diakuinya, bukannnya tidak melakukan pembenahan terhadap rumahnya. Bahkan, ia menyatakan sudah mengganti kunci pada seluruh pintu.


Karena itu, ia merasa kesal saat mengetahui maling tetap memoroti barang rumahnya. Kekesalannya bertambah saat ia menilai polisi seperti tak serius menanggapi laporannya.

Menurutnya, pihak Polsek Sukmajaya baru menurunkan penyidiknya ke lokasi kejadian setelah peristiwa kemalingan yang keempat. Itupun setelah adanya keluhan yang disampaikannya ke Polresta Depok.

"Apa mesti nunggu ada korban yang dibunuh oleh penjahat dulu baru polisi bergerak?" pungkas Alsadad.(exe)


0 Komentar