Sabtu, 28 Mei 2016 05:21 WIB

Pacquiao Memupus Harapan Filipina

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Manny Pacquiao memutuskan tidak ambil bagian di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Keputusan petinju berusia 37 tahun jelas memupus harapan Filipina mencetak sejarah di pesta olahraga empat tahunan.

Pacquiao baru saja gantung sarung tinju alias pensiun dari olahraga adu jotos sejak bulan lalu. Mengalahkan Timothy Bradley Jr di pertarungan terakhirnya, Pacman mengakhiri kariernya dengan dengan alasan ingin fokus di bidang politik.

Rencana Pacquiao fokus ke karier politik dijalaninya dengan serius. Ia langsung memenangkan kursi senat Filipina untuk periode 2016-2022.

Namun, masih ada satu harapan masyarakat Filipina untuk Pacquiao. Ya, Pacquiao diminta bisa mewakili negaranya tampil di Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil.

Keinginan itu selaras dengan harapan Badan Tinju Amatir Dunia (AIBA) yang meminta petinju profesional bisa tampil di pesta olahraga paling prestisius. Namun hingga kini perdebatan masih menyelimuti masalah tersebut.

Meski peluang tampil di Olimpiade sedang diupayakan AIBA, Pacquiao rupanya sudah punya jawaban. Ia mengaku tidak akan ambil bagian di Rio sebab tidak ingin mengganggu pekerjaannya saat ini sebagai bagian dari pemerintah Filipina.

"Saya sudah memutuskan untuk memprioritaskan tugas legislatif di mana saya sudah berhutang kepada orang-orang yang memilih saya," katanya kepada AFP seperti diberitakan yahoo sport, Jumat (27/05/2016).

Dalam pembahasan yang dilakukan AIBA di Lausanne, Swiss, Pacquiao yang juga diundang nyatanya tidak mau ikutan kontroversi itu. "Saya tidak punya cukup waktu untuk persiapan," ungkapnya.

Keputusannya jelas membuat sirna peluang Filipina merebut emas pertamanya di ajang Olimpiade. Sejak melakukan debut di Olimpiade tahun 1924, Filipina cuma bisa meraih sembilan medali, lima di antaranya dari cabang tinju. Tahun ini, Filipina baru punya 11 atlet untuk berlaga di Rio, di mana dua orang berasal dari cabang tinju.

Pacquiao sendiri tak pernah membela Filipina. Partisipasinya cuma pernah membawa bendera untuk negaranya di Olimpiade 2008 di Beijing, China. Keputusan Pacquiao langsung disambut dingin Direktur Eksekutif Asosiasi Tinju Filipina Ed Picson. Ia berharap bintang negaranya itu bisa berubah pikiran.

"Saya harap dia punya pandangan lain sebab dia baru saja menerima pukulan soal absennya di kongres. Ia diserang seperti itu ketika kampanye dan mungkin saja ia cuma masih kesal," ucap Picson merujuk absensi Pacquiao di parlemen yang dinilai paling buruk dalam tiga tahun terakhir.(exe/ist)
0 Komentar