Rabu, 01 Juni 2016 11:31 WIB

PKI Bangkit Dilawan Jihad

Editor : Hendrik Simorangkir
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ancaman kebangkitan PKI menjadi salah satu tema dalam simposium nasional memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.  Ketua MUI hadir  dan memberikan testimoni suasana mengerikan di Indonesia pada masa PKI.

Simposium nasional itu bertajuk 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain' digelar di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2016).

Ketua MUI Pusat Bidang Seni dan Budaya Ahmad Cholil Ridwan mengisahkan, kala itu beberapa tokoh Islam masuk daftar target PKI untuk dibunuh. Sampai akhirnya pada 1957, perkumpulan ulama se-Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa ideologi komunis dilarang.

"Pada 1957 saya ketahui bahwa ada berita di Palembang, ulama Indonesia berkumpul mengeluarkan fatwa bahwa ideologi komunisme haram, umat Islam yang mengikuti ideologi komunis dianggap murtad," ujar Cholil.

"PKI adalah partai haram yang telah difatwakan. Dilarang pula perkawinan seorang muslim dengan keluarga PKI," lanjut pimpinan Ponpes Husnayain itu.

Cholil mengatakan, Islam dan Pancasila adalah hal yang tak dapat dipisahkan. Islam adalah Pancasila yang bersifat universal.

"Sesungguhnya hidup adalah akidah dan jihad. Ideologi adalah akidah, akidah adalah ideologi. Jihad adalah perang, perang yang sebenarnya adalah perang ideologi," ujar Cholil.

"Kalau ada usulan untuk Indonesia minta maaf kepada PKI, maka saya katakan 'tiada maaf bagimu'. Kalau engkau (PKI) berani bangkit, lawannya satu, jihad!," lanjutnya, yang langsung disambut oleh teriakan takbit seisi

Hadir dalam simposiun ini mantan Wapres Try Soetrisno, Letjen (Purn) Sayidiman Soerjohadiprodjo, Habieb Riziek, Abraham Lunggana alias Haji Lulung, dan sejumlah tokoh lainnya.
0 Komentar