Minggu, 12 Juni 2016 21:22 WIB

India Tolak Rencana Google Street View

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Google mendapatkan penolakan dari pemerintah India terkait rencana mereka memetakan wilayah dengan cara mengambil gambar untuk Google Street View.

Dengan alasan keamanan, para pejabat tinggi India menerangkan kekhawatiran bila layanan peta digital dan rute perjalanan tersebut akan membahayakan keamanan negara.

Seperti dilansir BBCnews, Minggu (12/06/2016) layanan Google Street View mengumpulkan gambar beresolusi tinggi untuk memberikan layanan kepada pengguna berupa pandangan 360 derajat pemandangan jalan, tempat-tempat wisata, bukit-bukit dan sungai. Namun pengumpulan data Google menimbulkan kekhawatiran di banyak negara.

Badan pers Trust of India melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri India telah memberitahu Google bahwa rencana mereka untuk memetakan India lewat layanan telah ditolak. Badan keamanan di India telah menyatakan kecemasan mereka tentang kemungkinan layanan seperti capture gambar bisa digunakan untuk perencanaan serangan.

Bahkan mereka mencontohkan serangan Mumbai pada 2008 silam diyakini melibatkan pengintaian berupa dengan cara fotografi untuk menentukan target kunci seperti yang dilakukan David Headley seorang warga AS.

"Perhatian utama adalah keamanan instalasi sebagai bagian sensitif dari pertahanan. Departemen Pertahanan mengatakan akan sulit memantau layanan setelah diluncurkan dan itu akan merugikan keamanan nasional," ucap penjabat senior India seperti dikutip dari surat kabar The Hindu.

Seorang juru bicara untuk Google mengatakan kepada BBC bahwa mereka belum menerima kabar tersebut. Pada tahun 2011 lalu, polisi di kota Selatan Bangalore telah menghentikan aktivitas mengambil gambar yang dilakukan Google untuk layanan mereka ketika pihak keamanan merasa keberatan dengan kamera yang dipasang pada mobil dan becak untuk mengambil gambar seluruh kota.

Google Street View sendiri diluncurkan pada Mei 2007, meliputi San Francisco, Las Vegas, Denver, New York dan Miami, untuk memungkinkan pengguna menavigasi jalan-jalan virtual lewat foto panorama 360 derajat. Layanan ini sangat sukses, namun telah menyebabkan masalah privasi di beberapa negara.(exe/ist)
0 Komentar