Rabu, 29 Juni 2016 15:31 WIB

Djarot Geregetan Soal Pembelian Lahan Rusun Cengkareng

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengomentari masalah pembelian lahan seluas 200 hektare oleh Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan Rusun Cengkareng Barat.

"Sebenarnya pengawasan di satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Tetapi, kami harus cross check. Makanya, kami benahi total. Sejak 3-4 bulan lalu sudah kami sampaikan. Termasuk data-data yang masuk ke kami seluruh aset. Makanya, badan pemeriksa keuangan aset daerah (BPKAD) DKI susun e-aset, tahun ini target selesai," ujar Djarot di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (28/6/2016) siang.

Djarot pun mengaku kesal melihat kacau balau manajemen aset DKI Jakarta. Oleh sebab itu, Djarot memerintahkan kepada SKPD dan BUMD agar melaporkan aset DKI.

"Manajemen aset kami kacau. Masih banyak yang tidak kami manfaatkan maksimal diduduki warga dikelola warga termasuk yang dikelola BUMD. Makanya, saya geregetan ini," ujar Djarot kesal.

"Saya instruksikan SKPD juga BUMD, saya minta laporkan aset. Ini juga jadi cara untuk berantas mafia, aset-aset kami kok kami beli lagi," ungkap Djarot.

Diketahui, pembelian lahan untuk pembangunan Rusun Cengkareng Barat seluas 200 hektare mengalami masalah kepemilikan.

Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta mengklaim memiliki lahan tersebut.

Sedangkan, Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta mengaku membeli lahan tersebut dari pihak perseorangan atas nama Toety Sukarno.

 
0 Komentar