Minggu, 03 Juli 2016 11:30 WIB

Vladimir Putin Ingatkan Finlandia Soal NATO

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan pihaknya akan menghormati keputusan Finlandia, jika mereka ingin bergabung dengan NATO.

Namun, di saat bersamaan dirinya juga mewanti-wanti Finlandia, bahwa Rusia akan memberikan respon yang sesuai jika mereka gabung dengan NATO.

Berbicara paskamelakukan pertemuan dengan Presiden Finlandia, Sauli Niinisto, Putin secara tersirat mengatakan akan mengerahkan pasukan Rusia ke wilayah perbatasan dengan Finlandia, jika negara itu memutuskan bergabung dengan NATO.

"Apakah Anda pikir kami akan terus bertindak dengan cara yang sama (jika Finlandia bergabung NATO)? Kami telah menarik pasukan 1.500 (km dari perbatasan). Apakah Anda pikir mereka akan tinggal di sana?" tanya Putin, seperti dilansir Russia Today pada Sabtu (02/07/2017).

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Niinisto, Putin menuturkan dirinya dan pemimpin Finlandia itu telah sepakat untuk membuat zona penerbangan aktif di atas Baltik. Dimana, di atas zona itu tidak ada satupun pesawat yang boleh mematikan transponder mereka.

"Presiden Finlandia datang dengan proposal yang bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mencegah konflik (di wilayah udara Baltik). Saya sudah mengatakan bahwa saya setuju dengan ini. Kami akan mencoba untuk memulai dialog dengan NATO pada pertemuan puncak di Brussels," kata Putin.

Pemimpin Negeri Beruang Merah itu menyebut jumlah pesawat NATO yang mematikan transponder di atas laut Baltik, dua kali lebih banyak dibanding pesawat Rusia. Ini, lanjut Putin telah menyebabkan sejumlah insiden antara pesawat Rusia dan NATO.

Senada dengan Putin, Niinisto mengatakan bahwa banyaknya insiden antara Rusia dan NATO di atas laut Baltik semakin menunjukan betapa dibutuhkannya zona tersebut.

"Kita semua tahu risiko dengan penerbangan ini dan saya telah menyarankan bahwa kita harus setuju bahwa transponder harus selalu dinyalakan pada setiap penerbangan di wilayah laut Baltik," kata Niinisto.(exe/ist)
0 Komentar