Minggu, 10 Juli 2016 13:16 WIB

Menteri Basuki: Evaluasi Khusus Mudik Lebaran Akan Digelar

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kemacetan parah sepanjang musim mudik 2016. Bahkan korban juga berjatuhan saat mudik karena macet yang berkepanjangan akan menjadi bahan evaluasi khusus usai selesai arus balik lebaran.

"Saya kira evaluasi akan dilakukan bersama semuanya. Akan ada evaluasi khusus tentang arus mudik dan balik. Evaluasi keseluruhan akan dilakukan setelah selesai arus balik. Kalau sekarang evaluasi internal saja," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Minggu (10/7/2016).

Dikatakan Basuki, pihaknya nanti dalam evaluasi khusus itu akan membahas berbagai hal. Termasuk soal adanya 12 korban meninggal dampak dari kemacetan parah di Brebes, Jawa Tengah.

"Nanti akan dievaluasi semuanya. Depkes akan kita mintakan penjelasannya, karena kan macam-macam penyebabnya. Dinas Kesehatan di sana kan komentarnya beda, Pak Jonan (Menteri Perhubungan Ignasius Jonan-red) juga beda (komentarnya), maka akan kita evaluasi seluruhnya," ujar Basuki.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi juga menyebut faktor kesehatan adalah penyebab utama seseorang meninggal setelah terjebak macet.

"Karena mungkin yang jelas sudah punya penyakit bawaan, kemudian diikuti perjalanan yang begitu bikin stres orang lebih dari 20 jam ke atas dari Jakarta sampai Brebes," ujar Sri Gunadi.

Sementara, Menhub Ignasius Jonan meragukan kematian disebabkan karena kemacetan parah yang terjadi di jalur mudik Pejagan-Brebes. Jonan meyakini bahwa mereka meninggal karena memiliki penyakit, bukan efek macet.

"Orang meninggal bisa dengan cara macem-macem. Kalau ada yang mengutip ada yang meninggal karena macet kok saya baru tau ini seumur hidup saya? Begini, kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira enggak akan meninggal," ujar Jonan di sela menghadiri open house di Istana Wapres beberapa waktu lalu.

Tetapi Jonan tak memungkiri bilamana ada korban meninggal akibat kecelakaan. Dia yakin orang dengan kondisi fit tetap akan sehat meski terjebak macet berjam-jam.

"Ada yang bilang macet 12 jam dehidrasi, kalau puasa berapa jam? Lebih saya kira 12 jam, buktinya enggak apa-apa juga," imbuh Jonan.
0 Komentar