Rabu, 13 Juli 2016 08:01 WIB

Tim Bulu Tangkis Olimpiade Simulasi di Kudus

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA,Tigapilarnews.com- Tim bulu tangkis yang akan berlaga di Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil, telah tiba di Kudus, Jawa Tengah, Senin (11/07/2016) siang.

Keberadaan sembilan atlet pelatnas yang lolos ke event bergengsi empat tahunan itu guna menjalani program karantina atau training center (TC)/pemusatan latihan selama lima hari ke depan.

Sembilan atlet yang menginap di Wisma Ploso adalah Linda Wenifanetri (tunggal putri), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran).

TC di Kudus bertujuan untuk memantapkan persiapan atlet jelang pesta olahraga terbesar di dunia tersebut. Ini adalah program karantina pertama. Setelahnya, tim bulu tangkis juga akan menjalani program karantina di Sao Paulo, Brasil, mulai 28 Juli 2016.

"Pada program karantina ini, kami akan melakukan simulasi selama di olimpiade nanti. Jadi suasananya dibuat seperti di olimpiade, dimana atlet akan tinggal di athlete village dan mereka harus menyesuaikan diri dengan jadwal selama di sana," ujar Rexy Mainaky, Manajer Tim bulutangkis di Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, seperti dikutip Badmintonindonesia, Selasa (12/07/2016).

"Setiap sektor sudah menentukan jadwal dan program selama karantina. Selain latihan fisik dan teknik, mereka juga akan ada sesi diskusi bersama psikolog olahraga, analisa video pertandingan, dan berbagai program lainnya," tutur Rexy yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Dituturkan Rexy, ia berharap para atlet mampu menjaga konsentrasi dan fokus di program karantina, apalagi olimpiade semakin dekat. Karenanya, dipilihlah kota Kudus sebagai tempat karantina yang lokasinya jauh dari Jakarta. Selain itu, fasilitas lapangan bulutangkis dan wisma Djarum Foundation yang digunakan selama karantina, dinilai sangat memadai.

Empat pelatih akan mendampingi para atlet di wisma yang disimulasikan seperti athlete village di olimpiade yaitu Bambang Supriyanto (tunggal putri), Herry Iman Pierngadi (ganda putra), Eng Hian (ganda putri) dan Richard Mainaky (ganda campuran).

Sementara tim sparring dan tim support tinggal di Wisma Kaliputu, berbeda dengan tim inti. Suasana ini benar-benar mirip seperti di olimpiade, dimana tim ofisial tidak dapat mendampingi atlet hingga ke dalam athlete village. Sehingga atlet dilatih untuk mengatur jadwal terapi bersama fisioterapis sampai mempersiapkan perlengkapan latihan atau bertanding.

PBSI akan memberangkatkan sejumlah pemain sparring untuk mendampingi tim olimpiade selama menjalani program karantina di Sao Paulo. Di antaranya Vega Vio Nirwanda (tunggal putra), Ricky Karanda Suwardi, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira, Hardianto, Moh. Reza Pahlevi Isfahani (ganda putra), serta Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti (ganda campuran).(exe/ist)
0 Komentar