Rabu, 20 Juli 2016 08:38 WIB

Doohan Minta Rossi Tenang dan Tak Terburu-buru

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Michael ‘Mick’ Doohan tak terbantahkan lagi merupakan salah satu pembalap legendaris Balap Motor Grand Prix.

Catatan lima kali juara dunia di kelas bergengsi (500cc) miliknya hanya bisa dikalahkan oleh Valentino Rossi (7) dan Giacomo Agostini (8). Sebagai mantan pembalap hebat, pendapatnya jelas patut didengar oleh para penggemar MotoGP dan juga rider masa kini.

Mick pun bicara soal situasi Kejuaraan Dunia MotoGP 2016, persaingan antar pembalap dan juga sesama rekan satu tim. Dia bicara soal kehebatan Marc Marquez hingga kekuatan Valentino Rossi jelang akhir kariernya.

Lalu kemudian tentang statisnya Dani Pedrosa. Tak lupa Mick juga berkomentar tentang motor Honda serta Yamaha. Berikut ringkasan wawancaranya dengan surat kabar olah raga ternama asal Madrid, Spanyol, MARCA.

Pembalap asal Brisbane, Australia, tersebut pertama bicara soal alasan mengapa Pedrosa dipertahankan oleh tim Honda Repsol guna menemani The Baby Alien.  “Saya memang tidak tahu alasan pastinya dari skenario ini. Tapi saya yakin kalau Pedrosa dipertahankan karena alasan strategis dibelakang pemilihannya," uajrnya.

"Dia merupakan pembalap nomor dua terbaik untuk satu dekade terakhir, tapi dia tidak bernasib baik karena belum memenangkan kejuaraan dunia. Karena itu (mempertahankan Pedrosa) adalah untuk membuat Marc bahagia,” tutur Mick.

Pembalap yang salah satu kakinya sempat hampir diamputasi tersebut kemudian bicara soal rivalitas duo Yamaha Movistar, Rossi versus Lorenzo.

“Impresi saya ialah Lorenzo masih belum beradaptasi dengan baik dengan ban Michelin. Rossi, ini bisa jadi tahunnya, walau faktanya saat ini dia masih tertinggal di klasemen. Jika dia bisa mengatur dirinya untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru, saya pikir dia memiliki kans yang amat besar (buat jadi juara dunia),” imbuh pembalap yang awalnya dilejitkan namanya oleh tim Yamaha di arena World Superbike 1988 tersebut.

Lantas pembalap yang selalu bersama tim Honda selama bertarung di kelas bergengsi (500cc 2-Tak) periode 1989-1999 itu juga punya pendapat dan saran buat Marquez dan Honda.

“Marquez punya talenta. Padahal motornya bukanlah yang terbaik saat ini, namun dia melakukannya dengan sangat bagus. Untuk alasan lain, motor Honda memang kalah dari Yamaha, yang mana juga memiliki dua pembalap hebat macam Rossi dan Lorenzo. Pengembangan motor Yamaha tentu akan lebih mudah setelah menerima umpan balik dari pembalap hebat mereka. Namun Marc telah melewati mereka karena dia tidak membuat kesalahan seperti yang lain,” pungkasnya.(exe/ist)
0 Komentar