Selasa, 26 Juli 2016 22:48 WIB

Reformasi TNI dan Polri, Jokowi Minta Harus Bersinergi

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Perjalanan perwira remaja baru saja di mulai. Perjalanan jadi perwira yang setia mengabdi pada bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

Sebagai masa depan TNI dan Polri, kalian akan menjadi penentu pelaksana reformasi di institusi kalian masing-masing. Ingat, bahwa reformasi TNI dan Polri adalah kunci menghadapi masa depan dalam mengatasi tantangan-tantangan kedaulatan negara dan Kamtibmas, yang perubahannya semakin cepat.
Hal tersebut disampaikan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), saat melantik 720 Perwira Remaja TNI-Polri Angkatan 2016, terdiri dari Akademi TNI jumlah 420 orang yaitu 221 personel Akmil, 91 personel AAL, 108 personel AAU dan Akademi Kepolisian  jumlah 300 orang terdiri dari 251 personel Taruna dan 49 personel Taruni, di Lapangan Sapta Marga, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (26/07/2016).


Pada Upacara Prasetya Perwira TNI-Polri, Jokowi bertindak selaku inspektur upacara, dan hadir Iriana Joko Widodo. Sedangkan Komandan Upacara adalah Kolonel Inf. Joko Andoko, yang tugas sehari-hari sebagai Komandan Resimen Chandra Dimuka Akademi TNI.


Jokowi dalam amanatnya menyampaikan bahwa, di dalam negeri terjadi upaya-upaya pengeroposan nilai-nilai Pancasila, tindak kekerasan terkait anarkisme terkait agama, terorisme, meningkatnya peredaran Narkoba, penyelundupan dan perdagangan ilegal.

Di luar negeri, isu-isu seperti kompetisi global, permasalahan perbatasan, konflik antar negara, konflik intra negara, peperangan asimetris, perebutan cadangan energi, perlombaan senjata oleh negara-negara berkekuatan militer besar, maupun berkembanganya ISIS dan terorisme, menjadi isu-isu yang memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap negara kita Indonesia.

"TNI dan Polri merupakan alat negara terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI. TNI dan Polri harus bersinergi, harus berkoordinasi, harus bersatu bergotong royong, untuk kepentingan bangsa negara dan rakyat Indonesia. Hilangkan ego sektoral, tingkatkan jiwa korsa dan soliditas dan solidaritas TNI dan Polri, pelihara kemanunggalan TNI dan Polri dengan rakyat," tegas Presiden RI.

Dalam menyikapi tantangan tersebut, Jokowi menyampaikan Perwira TNI-Polri harus bersikap responsif, peka dan cepat, dengan terus meningkatkan kinerja secara profesional. Selain itu, menjadikan kritik dari masyarakat sebagai masukan untuk perbaikan kinerja TNI dan Polri. Semua itu diperlukan agar dapat melakukan tugas dengan baik serta mampu mengukir prestasi yang membanggakan.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa setiap langkah harus mencerminkan sikap seorang ksatria dan loyalitas penuh terhadap bangsa dan negara dalam menghadapi setiap penugasan dengan rasa ikhlas dan semangat yang tinggi.

Bahkan, memaksimalkan segala kekuatan dan kemampuan yang dimiliki berlandaskan semangat pantang menyerah, rela berkorban, serta tidak pernah menghindar dari penugasan karena setiap penugasan adalah bagian dari proses pendewasaan bagi Perwira TNI dan Polri.

"Hadapilah setiap penugasan yang datang dengan rasa ikhlas dan semangat yang tinggi, karena bangsa Indonesia menaruh harapan kepada kalian semua untuk siap dan mampu menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada," harapnya.
Di akhir amanatnya, Jokowi meminta agar seluruh perwira remaja untuk melaksanakan tugas, amanah dan secara profesional, proporsional dan prosedural, dengan menjunjung tinggi ketentuan perundang-undangan,  kode etik profesi dan hak asasi manusia.

 

Dalam upacara Prasetya Perwira TNI-Polri Tahun 2016 ini, juga ditampilkan Drama Tari Kolosal "Untukmu Indonesiaku" yang menggambarkan tentang perjuangan dalam mempertahankan sebuah negeri yang sangat luas, yaitu negeri Nusantara. Yakni, dimulai dari zaman kerajaan Sriwijaya Abad ke-7, hingga Kerajaan Majapahit Abad ke-14.

Drama Kolosal ini dimainkan oleh 600 Taruna dan Taruni Akademi Militer Tahun 2016, serta persembahan Genderang Suling Canka Lokananta dari Taruna dan taruni Akademi Militer Magelang. Turut hadir yaitu, Menkopolhukam, Menhan RI, Panglima TNI, Kapolri, Para Kepala Staf Angkatan, Pangkostrad, Danjen Mako Akademi TNI, Gubernur Akmil, Gubernur AAL, Gubernur AAU, Kalemdikpol, Kapuspen TNI dan Para Perwira Tinggi TNI-Polri serta Gubernur Jawa Tengah.(exe/ist)
0 Komentar