Jumat, 29 Juli 2016 14:17 WIB

Sebelum Dieksekusi, Seck Osmane Sempat Ditemani Adiknya di Ruangan Isolasi

Editor : Rajaman
Laporan: Gita Ginting

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Jenazah salah satu terpidana mati Seck Osmane tengah disemayamkan di ruang Bernadet Rumah Duka Siant Corolus, Salemba, Jakarta Pusat pada Jumat (29/7/2016).

Pendamping rohaniawan Seck Osmane, Rina mengatakan ‎gembong narkoba asal Senegal itu menyesal dengan perilakunya yang menjajakan barang haram di Indonesia.

"Pesan terakhir (Seck Osmane0 jika dia diberi kesempatan hidup, dirinya ingin mengabdi kepada Tuhan. Dia juga ingin melayani Tuhan dengan baik," ujar Rina.

Rina mengungkapkan disisa akhir hidupnya Seck Osmane, ia menyampaikan permohonan maaf kepada negara Indonesia dan negaranya lantaran menjadi gembong narkoba.

"Dia juga hanya ingin diberi kesempatan untuk hidup dan diberi kesempatan memperoleh hak hukum yang sama yang dimiliki terpidana mati lainnya," tambah Rina.

Selama detik-detik diakhir hidupnya, pria yang telah dipenjara 13 tahun itu hanya ditemani adiknya. Rina memastikan Seck Osmane telah bertaubat dari perbuatan ‎tindak kriminalnya.

"‎Keluarga dia ada di Senegal dan adik kandungnya ada yang datang. Dia meminta untuk dimakamkan disana. Adiknya ada di sini bersama saya tadi malam dan sempat ketemu Osmane ‎waktu diisolasi," tutup Rina.

Adapun keempat terpidana yang dihadapkan pada regu tembak yakni Michael Titus Igweh (Nigeria), Freddy Budiman (WNI), Humphrey Ejike (Nigeria), Seck Osmane‎ (Senegal). Mereka ditembak mati sekitar pukul 00.45 WIB di di Lapangan Tunggal Panaluan, Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
0 Komentar