Sabtu, 06 Agustus 2016 15:40 WIB

Politisi Gerindra: Survei LPP UI Serang Cagub Gerindra

Editor : Danang Fajar
Laporan : Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Survei yang dilakukan oleh Laboratrium Psikologi Politik Universitas Indonesia (LPP UI) yang diketuai oleh Profesor Hamdi Muluk, dinilai politisi Partai Gerindra, Syarif, sebagai 'teror' secara ilmiah terhadap Gerindra.

"Saya bilang ini sebagai teror ilmiah buat nakut-nakutin Gerindra. Karena dalam suatu kajian akademis meskipun kita hormati kita apresiasi, tapi kita harus liat konteksnya gitu, masa kesimpulan nya tidak bisa direkomendasikan kan gitu," kata Syarif kepada Tigapilarnews.com, Sabtu (6/8/2016) siang.

Apalagi hasil survei menyebutkan nama tiga besar tokoh yang menduduki posisi teratas yang tidak direkomendasikan pada Pilkada DKI 2017 mendatang, adalah calon-calon hasil penjaringan bakal calon gubernur dari Partai Gerindra, diantaranya Sjafrie Sjamsoeddin, Yusril Ihza Mahendra, dan Sandiaga Salahuddin Uno.

"Loh itu kan ditunjukkan untuk calon kita semua loh, kan ada Pak Sjafrie, Pak Yusril, dan Pak Sandiaga, disitu disebutkan tidak bisa direkomendasikan. Tiga-tiganya diserang," pungkasnya.

Alasannya, survei bertemakan 'Menakar Kandidat DKI 1', yang melibatkan 200 lebih pakar yang 60 persen lebih berlatar belakang profesor dan doktor itu, kesimpulannya tidak bisa direkomendasikan.

Sebelumnya, LPP UI melakukan survei terhadap sembilan tokoh atau kandidat yang maju pada Pilkada DKI 2017, diantaranya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Suyoto, Sjafrie Sjamsuddin, Tri Rismaharini, Yoyok Riyo Sudibyo, dan Yusril Ihza Mahendra.

"Tiga nama yang paling tidak direkomendasikan pakar untuk menjadi gubernur Jakarta adalah pengacara dan politisi Yusril Ihza Mahendra (43,8 persen), mantan Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin (17,33 persen) dan calon Gubernur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno (29,78 persen)," kata Ketua LPP UI Profesor Hamdi Muluk di Menteng, Senin (1/8/2016).

Sementara untuk calon yang paling direkomendasikan menjadi Gubernur DKI Jakarta dipegang oleh petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yaitu sebanyak 79,74 persen.
0 Komentar