Minggu, 21 Agustus 2016 17:28 WIB

Wakil Ketua DPD: HUT ke-71 RI, Kita Harus Belajar Lagi

Editor : Hermawan
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketidakstabilan politik dan kemamanan dalam negeri ditengarai sebagai salah satu tersendatnya pembangunan ekonomi di Indonesia.

Selain itu maraknya korupsi di berbagai sektor dan penegakan hukum yang lemah menimbulkan ketidakpercayaan investor dalam menginvestasikan asetnya.

Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad, seharusnya dalam HUT ke-71 Kemerdekaan, Indonesia sudah cukup matang dalam pembangunan bangsa.

"Tapi, kami rupanya masih harus belajar lagi," cetusnya saat dihubungi, Minggu (21/8/2016) petang.

Banyak persoalan-persoalan yang timbul, baik di bidang ekonomi, politik, dan keamanan negara yang menguras energi.

Misalnya, kata Farouk, permasalahan di bidang ekonomi, yaitu ketidakkonsistenan pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi.

"Salah satu contoh yang kami penggal dari 71 tahun itu, ada 25 tahun yang relatif baik, konsisten, terarah dan terkendali pada zaman kepemimpinan Pak Harto (Presiden Soeharto‎) atau zaman orde baru," paparnya.

Pada zaman orde baru, pembangunan ekonomi relatif konsisten yang didukung kondisi politik pada waktu itu cukup stabil, kepemimpinan cukup solid serta tidak ada perbedaan.

"Walaupun menyisakan sisi lain dalam bidang politik, yaitu di atas kertas stabilitas politik ada tetapi sebenarnya menyimpan suatu ketidakstabilan politik yang terpendam selama itu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Faruok menjelaskan, saat ini masalah keamanan, yang meliputi politik dan hukum dikarenakan adanya ketidakadilan di dalam penegakan hukum yang melahirkan perbedaan.

Akibatnya, kata Farouk, timbul ketidakpercayaan publik dalam pembangunan ekonomi.

"Jadi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah menjadi berkurang karena abuse of power dan korupsi. Politik yang tidak stabil, banyak energi yang terbuang akibat gangguan politik karena ketidak bersatuan kepemimpinan politik," tandas Farouk.

Selain itu, pengaruh yang datang dari ‎luar seperti paham radikalisme dan terorisme serta kebebasan yang kebalasan juga menjadi salah satu penyebab terhambatnya pembangunan bangsa.

 
0 Komentar