Sabtu, 27 Agustus 2016 16:35 WIB

Potong Tunjangan Pengajar, Menteri Keuangan Dikritik Anggota DPR

Editor : Danang Fajar
Laporan : Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun, menyarankan ada baiknya Menteri Keuangan Sri Mulyani memangkas anggaran tak penting pejabat daripada memotong anggaran tunjangan tenaga pengajar di Indonesia.

"Kalau menghemat itu seperti yang disampaikan oleh menteri keuangan perjalanan dinas dikurangi, rapat-rapat tidak penting dikurangi, saya setuju dan mendukung itu," kata Misbakhun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8/2016) siang.

Politisi Partai Golkar ini menilai, jika maksud Sri Mulyani untuk melakukan efisiensi, memang lebih baik memotong anggaran pejabat. Tujuannya, agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih tepat sasaran.

"Melakukan efisiensi, termasuk program yang bagus dilakukan pemerintah. Supaya anggaran negara itu tepat guna dan tepat sasaran. Langkah itu langkah yang bagus," pungkasnya.

Kementerian Keuangan mengumumkan rencana pemangkasan tunjangan profesi guru sebesar Rp 23,4 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Pemangkasan ini merupakan bagian dari penghematan transfer ke daerah sebesar Rp 70,1 triliun.
0 Komentar