Rabu, 31 Agustus 2016 22:17 WIB

La Nyalla Minta Pemilih Cermati Rekam Jejak Calon Exco PSSI

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan memasuki babak baru.

Setelah mengadakan kongres luar biasa pada 3 Agustus 2016 lalu, PSSI bakal menggelar pemilihan ketua umum, wakil ketua umum serta anggota komite eksekutif (Exco).

Pemilihan itu bakal dilangsungkan di Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Oktober 2016 nanti. Sejauh ini, Komite Pemilihan PSSI terus membuka pendaftaran. Hingga Rabu (31/08/2016), sudah ada tiga nama yang siap bersaing memperebutkan jabatan ketua umum.

Masing-masing yakni, Edy Rahmayadi, Moeldoko dan Erwin Aksa. Sedangkan untuk posisi calon ketua umum, yakni Joko Driyono, Iwan Budianto, Tonny Apriliani, Erwin Aksa dan Andi Rukman Karumpa.

Lalu untuk jabatan Exco, di antaranya muncul nama Gusti Randa, Joko Driyono, Pieter Tanuri, Yunus Nusi, Ferry Paulus, Yoyok Sukawi dan Umuh Muchtar.

"Bahwa saya mendukung, agar organisasi ini dipimpin oleh sosok yang telah teruji mengabdikan dirinya kepada sepak bola. Hal itu juga harus kita lakukan sampai di level PSSI Provinsi. Sehingga, PSSI akan diisi oleh orang-orang yang peduli dan bekerja untuk sepak bola. Bukan disibukkan dengan tugas-tugas lain yang menyita perhatian," ujar mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Matalitti kepada Tigapilarnews.com di Jakarta, Rabu (31/08/2016) malam.

"Namun, harus diingat bahwa integritas sosok tersebut adalah harga mati. PSSI harus dihindarkan dari para perusak sepak bola. Mereka yang rela mengorbankan sepak bola melalui praktik-praktik pengaturan skor dan perilaku buruk lainnya," imbuhnya.

"Jangan sampai para mafia bola kembali ke PSSI dengan memanfaatkan pergantian kepengurusan PSSI kali ini.  Media harus mencermati track record nama-nama yang sekarang muncul sebagai calon Komite Eksekutif PSSI. Lihat dan teliti rekam jejak mereka. Apakah mereka pernah terindikasi dengan aktivitas pengaturan skor atau pernah menerima hukuman dari komisi disiplin PSSI akibat dari perilaku buruk di sepak bola," pungkasnya.(exe/ist)
0 Komentar