Sabtu, 03 September 2016 17:10 WIB

Penyanderaan Pondok Indah, Pembantu Dibuntuti Pelaku Hingga Masuk ke Rumah

Editor : Hermawan
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Aksi penyanderaan di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan, saat ini menjadi buah bibir masyarakat.

Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto yang terjun langsung ke lokasi  menjelaskan kronologis kasus penyanderaan ini.

"Kejadian awalnya  pukul 06.00 WIB, ada dua orang yang diduga membuntuti pembantu dan masuk ke rumah ini. Saat mau masuk pembantu ditodong senjata api," ucap Kapolda Moechgiyarto di lokasi penyanderaan, Sabtu (3/9/2016).

Dijelaskan Kapolda Moechgiyarto, sembari menodongkan senjata api, pelaku menyuruh pembantu tersebut untuk memberitahu kepada majikannya.

"Pembantu sempat gedor ruang tidur pemilik rumah. Karena curiga mendengar suara pembantu nangis, pemilik rumah mengintip melalui jendela kamar," ungkapnya

Saat mengintip, kata Kapolda Moechgiyarto, pelaku melihat dan memecahkan kaca jendela tersebut. Sempat terjadi perlawanan oleh pemilik rumah kepada pelaku.

"Pemilik rumah sempat memukul pelaku menggunakan tangga. Lalu dibuka pintunya biar tidak ribut," paparnya.

Pelaku yang diketahui berinisial AJ dan S ini meminta dompet, handphone dan harta benda lainnya kepada korban.

"Dugaan sementara ini pencurian dengan kekerasan mungkin akan ditambah pasal tentang kepemilikan senjata api," ujar Kapolda Moechgiyarto.

"Senjata api yang diamankan jenis Wolter PPK Kaliber 32," pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, perampokan serta penyanderaan terjadi di rumah mewah di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016).

Setidaknya terdapat empat anggota keluarga yang disandera pelaku. Polisi sempat melakukan upaya negoisasi untuk melepaskan sandera.

Menurut keterangan warga sekitar, Syaiful mendengar suara teriakan dari rumah tersebut dari seorang pembantu yang bekerja di rumah itu. Pembantu itu hanya membuka jendela dan meminta tolong.

“Tapi, sekira jam 08.00 WIB, bapak yang punya rumah bernama Asep Sulaiman keluar rumah terus bilang sama kita-kita kalo tidak ada apa-apa, ini cuma masalah keluarga aja,” ucapnya di lokasi.

“Tapi, kalo lihat mimik mukanya sih panik gitu,” jelas Syaiful.

 

 

 
0 Komentar