Sabtu, 03 September 2016 21:30 WIB

Pengamat: Intelijen Itu Harus dari Militer...

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pengamat pertahanan dan intelejen Connie Rahakundini menyatakan bahwa Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) seharusya dijabat oleh seseorang berlatar belakang militer.

Sebelumnya, keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan menjadi Kepala BIN menggantikan Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso.

"Melihat sejarahnya, bagaimanapun intelejen itu harus dari militer," ujar Connie, Sabtu (3/9/2016).

Alasan pertama, institusi Polri telah mempunyai wewenang luar biasa di bidang intelijen. Apalagi, personel Polri juga sudah diberikan wewenang melakukan penindakan.

"Fungsi Polisi di Indonesia itu sudah paling hebat di dunia. Sudah menguasai dari Turki sampai London," ujar Connie.

Maka dari itu, seseorang berlatar belakang Polisi yang jadi Kepala BIN malah dikhawatirkan akan berdampak tumpang tindih dengan fungsi-fungsi intelejen yang sudah melekat pada Polisi sendiri.

Alasan kedua, TNI dinilai lebih memiliki jaringan intelijen yang lebih luas dibandingkan institusi Polri. Skalanya pun internasional. Oleh sebab itu, sosok militer dianggap akan lebih mampu menggerakkan jaringan-jaringan itu.

"TNI itu punya atase pertahanan, ada di luar negeri. Jadi ya bukan hanya pengalaman, tetapi juga bagimana juga memiliki jaringan dan membuka jaringan. Di situ kuncinya," ujar Connie.

"Anda boleh sehebat apapun dan bagaimanapun, tetapi kalau enggak punya jaringan, apalagi jaringan di luar negeri, forget it. Berarti anda enggaka akan jalan," lanjut dia.
0 Komentar