Rabu, 07 September 2016 08:42 WIB

PBB Anggap Politisi Anti-Muslim Sama dengan ISIS

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Zeid Ra'ad al-Hussein, mengkritik politisi populis Barat dan mencap mereka sebagai penghasut dan politisi fantasist.

Kritik ini khususkan kepada pemimpin sayap kanan Belanda Geert Wilders dengan menggatakan menggunakan kefanatikan sebagai senjata politik.

"Saya seorang Muslim, yang bingung dengan sikap rasis, juga berkulit putih; yang ibunya adalah orang Eropa dan ayahnya seorang Arab. Dan saya juga sangat marah karena kebohongan dan setengah kebenaran dari Wilders, manipulasi dan menjajakan ketakutan," kata Hussein dalam konferensi keamanan seperti dikutip dari BBC, Selasa (06/09/2016).

Hussein menyebut manifesto Partai Kebebesan (PVV) Wilders yang akan menutup masjid dan melarang Al Quran serta imigran muslim sangat aneh. Menifesto tersebut sangat banyak kemiripan dengan Donald Trump, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, Perancis pemimpin Front Nasional Marine Le Pen, dan mantan pemimpin partai UKIP Nigel Farage.

Dia mengatakan semua memiliki kesamaan dengan ideologi yang dianut kelompok Negara Islam atau ISIS. "Jangan salah, saya tidak menyamakan tindakan mereka dengan ISIS. Tetapi propaganda Daesh menggunakan taktik modus komunikasi yang sama dengan orang-orang populis yaitu penggunaan setengah kebenaran dan penyederhanaan," katanya menggunakan istilah Arab untuk ISIS.

Hussein pun lantas memperingatkan bahwa suasan kebencian yang tebal bisa cepat turun menjadi kekerasan kolosal. "Satu dekade lalu, manifesto Geert Wilders dan pidato Cleveland akan menciptakan kehebohan di seluruh dunia. Sekarang? Sekarang mereka bertemu dengan yang lebih sedikit mengangkat bahu, dan di luar Belanda, kata-katanya dan rencana buruknya akan mendapat perhatian," kata Hussein.

"Apakah kita akan terus berdiri dan menonton kefanatikan dangkal ini hingga mencapai kesimpulan yang logis?" tandasnya.(exe/ist)
0 Komentar