Minggu, 11 September 2016 13:48 WIB

Mau Gabung PDIP, Ahok Tinggalkan Nasdem, Hanura dan Golkar?

Editor : Danang Fajar
Laporan: Bili Achmad

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Pengamat komunikasi politik nasional Emrus Sihombing menilai, akan sulit Nasdem, Hanura, Golkar sebagai pengusung Basuki Tjahaja Purnama berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Pasalnya, Direktur EmrusCorner tersebut menduga adanya keinginan dari PDI-P sebagai partai terbesar untuk sendiri mendukung Ahok tanpa berkoalisi dengan ketiga partai pendukung Ahok saat ini.

"Partai yang dinahkodai Megawati ini, boleh jadi lebih menginginkan Ahok hanya diusung oleh PDI-P. Sebab, dalam sejarah perjalanan PDI-P, partai ini selalu berada di garda paling depan dalam menghadapi berbagai permasalahan politik di tanah air," kata Ermus saat di hubungi Tigapilarnews.com, Minggu (11/9/2016) siang.

Hingga saat ini yang resmi mendeklarasikan untuk maju memang baru Basuki Tjahaja Purnama melalui Partai Nasdem, Hanura dan Golkar (NHG), dan Sandiaga Uno yang dikabarkan didukung Partai Gerindra, PKS, PKB, dan Demokrat.

Selain belum adanya calon wakil yang mendampingi keduanya, koalisi partai di Pilkada juga belum dipastikan solid antara satu dan lainnya.

"Pilihan dengan empat partai (NHG dan PDI-P) sebagai pengusung, peluangnya sangat kecil dan sulit, terutama dari PDI-P. Karena itu, Ahok sebaiknya memilih antara gabungan tiga partai (NHG) atau dengan PDI-P," Lanjutnya.

Kemudian, belum adanya titik temu antara tiga partai dan PDI-P, dinilai Emrus, bisa berdampak pada batalnya Ahok maju sebagai calon gubernur.

"Untuk itu, Ahok harus menghindari politik ulur waktu yang dapat berdampak gagalnya pencalonan dirinya sebagai Cagub Pilkada DKI Jakarta 2017," tandasnya

Lebih jauh Emrus menjelaskan, bila Ahok ingin menjadi Cagub, harus segera merapatkan diri ke salah satu kekuatan politik partai, yaitu gabungan tiga partai (NHG) atau dengan PDI-P.
0 Komentar