Minggu, 11 September 2016 20:44 WIB

Walikota Makassar Merasa Dilecehkan Permintaan Menpora Imam

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Surat Menpora Imam Nahrawi yang meminta PSSI memindahkan tempat penyelenggaraan Kongres Pemilihan Exco PSSI 2016-2021 dari Makassar ke Yogyakarta, menyulut kontroversi.

Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, bahkan menilai permintaan Menpora Imam Nahrawi tersebut sama saja dengan melecehkan Makassar.

“Saya tidak tahu bagaimana pertimbangan Menpora sehingga memutuskan hal itu, tetapi jelas saya sangat menyesalkannya,” ungkap Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.

“Saya dan warga Makassar tentu sangat menyayangkannya. Ini juga sama saja dengan Menpora memandang remeh Makassar,” papar Walikota yang akrab disapa Danny Pomanto itu.

Makassar sudah sejak Juli lalu ditetapkan sebagai tuan rumah Kongres Pemilihan Exco PSSI 2016-2021. Melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, Ancol, diputuskan kalau ajang pemilihan sebanyak 15 Exco PSSI 2016-2021 itu dilangsungkan 17 Oktober 2016.

Dalam surat yang dibuat 9 September dan ditandatangani sendiri oleh Imam Nahrawi, PSSI diminta untuk memindahkan tempat pelaksanaan Kongres Pemilihan tersebut di Yogyakarta. Menurut Menpora, sejalan dengan reformasi total sepakbola Indonesia sebagaimana yang diharapkan oleh Presiden Jokowi.

pelaksanaan Kongres Pemilihan di Yogyakarta dinilai lebih tepat mengingat Yogyakarta adalah kota tempat kelahiran PSSI.

Danny Pomanto menjelaskan bahwa Makassar sudah melakukan persiapan untuk menyukseskan Kongres Pemilihan PSSI 2016 ini. Ia yakin jika acara itu akan berlangsung baik, lancar dan sukses.

“Semua elemen Makassar mendukung, kami sangat apresiatif menyambut acara itu. Situasi  di Makassar juga sangat kondusif. Saya tidak tahu bagaimana Menpora bisa tiba-tiba saja berencana memindahkannya ketempat lain, lagi pula ini mestinya menjadi urusan PSSI,” jelas Danny Pomanto.

Walikota Makassar kemudian mencontohkan suksesnya penyelenggaraan Makassar International Eight Festival and Forum, atau lebih populer dengan sebutan F8 (Food, Film, Fashion, Florist, Fussion Jazz, Folk Song, Fiction Writer, and Fine Art). Even internasional yang dihelat 8-10 September di anjungan Pantai Losari tersebut diikuti 20 negara dengan lebih 2000 peserta.

“Kami baru saja menyelenggarakan F8 itu, perwakilan dari 20 negara dan ribuan peserta semuanya senang, tak ada masalah apa pun dengan even internasional itu,” Danny Pomanto menegaskan.

“Apa sebenarnya yang menjadi alasan dari Kantor Menpora? Soal keamanan? Kami kondusif. Saya yakin juga tidak akan ada persoalan dengan penerbangan,” kata Danny Pomanto.

Walikota Makassar menolak mengomentari bahwa surat Menpora Imam Nahrawi tersebut merupakan sebuah bentuk intervensi kepada PSSI. “Saya nggak mau ikut campur masalah internal organisasi, apakah itu intervensi atau tidak. Saya tidak masuk ke situ,” tegas Danny Pomanto.

Ia juga menyatakan kekesalannya atas surat Menpora yang meminta tempat Kongres PSSI dialihkan ke Yogyakarta, tidak ada kaitannya dengan calon-calon pengurus (Exco) PSSI yang berasal dari Makassar atau Indonesia Timur secara umum.

“Saya tidak masuk ke situ juga, itu tidak ada urusannya dengan saya. Yang menjadi fokus saya hanya bagaimana mengamankan penunjukkan Makassar sebagai tempat Kongres PSSI itu, bagaimana nanti membuat seluruh peserta merasa nyaman. Itulah yang lebih saya pikirkan, bukan yang lain-lain,” tegas Danny Pomanto.(exe/ist)
0 Komentar