Kamis, 22 September 2016 17:11 WIB

Saksi Ahli: Pengambilan Sampel Sianida dari Jasad Mirna Telah Gagal

Editor : Hermawan
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Kali ketiga, pihak terdakwa Jessica Kumala Wongso mengadirkan saksi ahli meringankan dari Australia.

Kali ini, saksi ahli patologi dari Australia, Richard Byron Collins dihadirkan dalam persidangan ke-24 Jessica di PN Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2016).

‎Richard memastikan bahwa bukan sianida yang menyebabkan Wayan Mirna Salihin tewas. Bahkan, dia menilai bahwa barang bukti yang dikumpulkan sangat dangkal untuk menyimpulkan bahwa Mirna tewas karena sianida.

Menurut Richard, patolog forensik yang menangani jenazah Mirna telah gagal untuk membuktikan bahwa korban keracunan sianida. Sebab, sianida hanya ditemukan 0,2 mg/liter. Sementara, jumlah tersebut masih dalam kategori normal.

"Kesimpulan saya pengambilan sampel dari jasad telah gagal dalam menjalankan pengambilan barang bukti untuk sistem peradilan dan pembuktian," ucap Richards di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).

Memang Richards mengakui bahwa dia tidak berhak menilai patolog forensik yang mengunci status Mirna tewas karena sianida.

Namun, apabila barang bukti yang ada dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dipaparkan kepada seorang ahli patologi forensik, maka tidak logis disimpulkan bahwa Mirna keracunan sianida.

"Terkait hasil toksikolog, saya tidak memiliki keahlian penilaian dalam analisisnya. Namun dalam komentar, saya tidak menerima hasil penyelidikan. Dengan demikian, sianida tidak ditemukan dalam sampel berikut," kata dia.

Dia memerinci bahwa barang bukti nomor empat berupa cairan lambung yang diambil setelah 70 menit kematian, negatif sianida.

Barang bukti nomor enam berupa empedu dan hati juga negatif sianida. Barang bukti nomor tujuh berupa urine juga menyatakan negatif sianida.

Sementara, kata dia, satu-satunya bukti patolog forensik menyatakan Mirna merupakan korban racun sianida berdasarkan barang bukti nomor lima, yaitu berupa sampel lambung dengan 0,2 mg sianida.

‎"Akhirnya karena tidak ada sianida, kecuali kadar rendah isi lambung yang sedikit itu. Laporan ini sangat nihil konsentrasi. Pemeriksaan tidak lengkap atau gagal dibuktikan. Kemungkinan Nyonya Salihin proses gejala penyakit. Saya tegaskan kematian tidak dapat dipastikan," tegas Richards.

 
0 Komentar