Kamis, 22 September 2016 20:10 WIB

Pengaruh Tax Amnesty, Bisnis Properti Diprediksi Menggeliat Awal 2017

Editor : Hermawan
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Setelah pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan tax amnesty (pengampunan pajak) sejak 18 Juli 2016, bisnis properti di Indonesia diprediksi akan menggeliat pada awal 2017.

Kebijakan tersebut dinilai akan banyak memengaruhi investasi pengusaha di bidang properti, khususnya di luar negeri seperti Amerika Serikat.

"Saya optimis mulai (menggeliat) pada awal tahun sih bergeraknya, awal 2017. Tapi, tahun ini kalau dibilang stagnan juga gak bisa, karena sudah mulai bergerak didkit-dikit. Jadi awal 2017 baru mulai, kencengnya baru pertengahan," ujar Konsultan Keuangan dan Perpajakan, Lucas Sony Sanjaya dalam diskusi bertema Tax Amnesty dan Peluang Investasi Properti di Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).

Lucas mengatakan, kebijakan tax amnesty juga berdampak banyak terhadap para investor properti. Selain itu, kata dia, dengan banyaknya permintaan dan penawaran terhadap properti perekonomian di Indonesia juga dapat terbantu.

"Pengaruhnya banyak (tax amnesty), jadi pengusaha sekarang sudah mulai sadar tentang kewajiban perpajakan yang harus mereka lakukan. Dan, mereka aware sekarang bahwa ini sesuatu kontribusi untuk melaporkan pajak yang sebenarnya," ucap Lucas.

Sementara, perwakilan dari perusahaan properti dari Amerika Serikat Mount Helix Holdings, Clara T Lisin mengatakan bahwa bisnis properti memang merupakan jenis bisnis yang paling aman untuk saat ini terutama jenis properti perumahan dan apartemen.

"Ragam investasi banyak itu. Tapi, paling aman untuk investasi itu properti, karena wujudnya nyata, dan tidak bisa dipindah tempatkan. Jadi paling aman dibanding lain, seperti bisnis emas, minyak yang turun naik," kata Clara.

Namun, menurut dia, melihat kondisi saat ini masyarakat Indonesia penting terlebih dahulu untuk mempelajari tentang finansial, bank, dan asuransi.

Setelah mengerti hal itu, baru bisa beraksi dengan menjalankan bisnis properti tersebut.

 

 
0 Komentar