Selasa, 27 September 2016 07:10 WIB

Diplomat Barat Kompak Tuding Rusia Jadi Penjahat Perang di Aleppo

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Para diplomat dari negara-negara Barat meradang saat debat di forum pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Minggu (25/09/2016).

Mereka kompak menilai Rusia sebagai penjahat perang di Aleppo, Suriah. Kemarahan Barat itu disampaikan Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Samantha Power dan Duta Besar Perancis untuk PBB, Francois Delattre.

Sebagai puncak kemarahan, para diplomat Barat melakukan aksi walk-out meninggalkan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin.

Ketiga diplomat Barat menuduh Rusia mendukung aksi ofensif Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad. Rycroft mengatakan sulit untuk menyangkal bahwa keduanya, rezim Suriah dan sekutunya Rusia, sedang melakukan kejahatan perang.

”Setelah lima tahun konflik, Anda mungkin berpikir bahwa rezim telah mengisinya dengan kebiadaban, yang haus darah terhadap rakyatnya sendiri,” kata Rycroft.

”Tapi akhir pekan ini, rezim (Suriah) dan Rusia terjun ke kedalaman baru dan melepaskan neraka baru di Aleppo,” lanjut dia.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin mengatakan; "Membawa perdamaian hampir merupakan tugas yang mustahil sekarang". Alasannya, pemberontak Suriah telah menyabotase perjanjian gencatan senjata dengan menopang pasukannya.

Churkin menuduh balik koalisi Barat sudah gagal untuk memisahkan antara pasukan oposisi moderat dengan kelompok teroris termasuk kelompok Front Fatah Sham, sebuah kelompok sayap al-Qaida.

Diplomat Rusia ini bersikeras bahwa Moskow masih menginginkan gencatan senjata bersama melalui negosiasi baru di antara pihak yang bertikai di Suriah.

Utusan Khusus PBB di Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan sedikitnya 213 warga sipil telah tewas sejak serangan dimulai di Aleppo. Sedangkan para pekerja kemanusiaan di lapangan melaporkan bahwa sekitar setengah dari korban jiwa adalah anak-anak.

“Kita telah melihat situasi di Aleppo mencapai puncak horor baru,” katanya di hadapan Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, Samantha Power, menuruh Rusia berperilaku barbar di Aleppo. “Assad, telah lama memiliki kekuatan untuk menghentikan penderitaan ini,” ujar Samantha Power, seperti dikutip BBC, Senin (26/9/2016). “Daripada perdamaian, Rusia dan Assad berperang, Rusia dan Assad mengebom rumah sakit,” katanya lagi.(exe/ist)
0 Komentar