Rabu, 05 Oktober 2016 11:13 WIB

Buruknya Pelayanan BPJS Kesehatan

Editor : Danang Fajar
Laporan: Luki Junizar

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Buruknya pelayanan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari hari ke hari kian memprihatinkan dan menyengsarakan masyarakat.

Bagaimana tidak, banyak masyarakat mengeluhkan minimnya pelayanan yang dijanjikan serta difasilitasi BPJS sebagai badan pelayanan publik untuk dapat melayani masyarakat.

Salah satunya yang terjadi di kantor BPJS Kesehatan cabang Jakarta Utara di Jl Boulevard Artha Gading, Jakarta Utara.

Dari pantauan Tigapilarnews.com dilokasi tempat BJPS terlihat antrian yang memanjang seperti ular mulai dari luar pelataran kantor BPJS hingga sampai memasuki lantai 4.

Dari beberapa masyarakat yang diwawancarai mereka mengaku mengeluhkan pelayanan serta tanggungjawab dari pihak BPJS Kesehatan yang sangat tidak manusiawi.

Seperti Iwan (40) warga Sukapura yang sudah datang sejak pagi hari dari pukul 06.00 Wib yang mengantri hanya untuk mengkomplain soal sistem pembayaran BPJS yang suka berubah-ubah.

"Saya sejak pagi sudah disini dan disuruh satpam langsung masuk ke atas, tapi malahan saya naik antrian sudah penuh dan panjang," sesal Iwan kepada Tigapilarnews.com, Rabu (5/10/2016).

Iwan pun menceritakan bahwa buruknya pelayanan BPJS tidak hanya saat ini saja. Dirinya menuturkan pernah merasa ditipu oleh BPJS Kesehatan.

Sebab saat anaknya masuk Rumah Sakit dan harus dirawat inap dia sudah mendaftarkan anaknya untuk masuk ruang inap kelas 1 namun dari pihak rumah sakit justru diberikan kelas 3.

"Saya kan daftar kelas 1 di BPJS dan sewaktu di rumah sakit pun saya juga sudah tandatangan untuk kelas 1 tapi akhirnya ujung-ujung dikasih kelas 3. Kan aneh," kesal Iwan.

Iwan menambahkan, saat dirinya sedang duduk dan menunggu anaknya dirawat, ia sempat berbincang dengan penunggu pasien disebelahnya, dan bercerita kalau ada praktik percaloan antara pihak Rumah Sakit dan BPJS untuk bisa mendapatkan kelas diinginkan.

"Saya lagi ngobrol-ngobrol sama penunggu pasien sebelah. Kok bapak gampang dan mudah bisa dapat kamar, lalu dia jawab saya kan sisipkan uang ke petugas disana lima ratus ribu lancar. Saya kaget donk dengarnya," papar dia.

Senada dengan Iwan, Rina (42) warga Kelapa Gading juga mengeluhkan minimnya informasi serta sosialisasi dari BPJS. Pasalnya, saat hendak akan melakukan pembayaran iuran bulanan dengan menggunakan mesin ATM malah justru ditolak.

"Ya saya sudah coba dari per tanggal 1 sampai hari ini tetap tidak bisa malahan gagal terus, lalu saya coba tanya pihak Bank namun justru mereka menyuruh tanya lagi ke BPJS," celetuk Rina.

Disisi lain, saat dirinya sudah menginjakkan kaki di kantor BPJS malah disuruh pihak satpam langsung naik saja ke lantai 4 tanpa no antrian.

"Ya saya percaya saja naik ke atas eh ternyata malah ngantri panjang sampai ke tangga jalan. Kan aneh ini pelayanannya," tandas dia.

Ketika akan dikonfirmasi perihal pelayanan BPJS tak ada satupun pihak karyawan mau merespon ataupun menanggapi keluhan dari masyarakat baik dari sisi fasilitas hingga tanggungjawab.
0 Komentar