Kamis, 06 Oktober 2016 13:55 WIB

Ahok Dimaki-maki Habib Novel di MK

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Seusai sidang lanjutan uji materi UU Pilkada Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 70 (3) mengenai cuti selama masa kampanye yang diajukan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diteriaki oleh pihak terkait perkara 60, Habib Novel Bamukmin yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).

Saat itu, Ahok sedang melakukan wawancara bersama kepada para media yang sudah menunggunya sejak lama terkait hasil sidang hari ini.

Seketika, Habib Novel keluar dari pintu sebelah dengan berteriak lantang dan memanggil nama mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Ahok! Lo gila lo Hok ya! Agama Islam lo remehin," teriaknya sambil menunjuk Ahok di gedung Makamah Konstitusi (MA), Kamis (6/10/2016).

Ahok yang saat itu sedang melakukan wawancara hanya menoleh saat namanya dipanggil, kemudian melanjutkan wawancara seperti tidak terjadi apa-apa.

Staf Khusus Ahok, Ryan Ernest langsung meminta Pamdal MA untuk menghalangi Habib Novel yang sudah terbakar emosi hendak mendekati Ahok.

"Tangkap, tangkap, ambil KTP-nya," kata Ryan.

Pamdal pun langsung mengamankan Habib Novel menarik ke bawah, tapi Habib Novel masih bertahan di tangga, kembali menghujat Ahok kemudian diajak turun lantai bawah.

"Anjing lo Hok," kesalnya.

Kemarahan Habib Novel ini dikarenakan beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta warga Kepulauan Seribu tak lantas menjadi merasa terpaksa harus memilihnya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 hanya karena dirinya adalah kepala daerah yang menjalankan program pemberian modal pembudidayaan ikan kerapu.

Ahok, rela tak dipilih warga. Apalagi, jika warga, yang mayoritas beragama Islam, berpedoman pada kitab suci Al-Quran, dalam bersikap saat menentukan pemimpin.

Ayat 51 dalam surat ke-5 Al Quran, Al Maidah, ditafsirkan oleh sejumlah kalangan sebagai larangan bagi umat Muslim untuk tidak memilih pemimpin nonmuslim. Ahok sendiri memiliki keyakinan sebagai penganut Kristen Protestan.

"Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu, enggak pilih saya karena dibohongi (orang) dengan Surat Al Maidah (ayat) 51 macam-macam itu. Itu hak bapak ibu. Kalau bapak ibu merasa enggak bisa pilih karena takut masuk Neraka, oh enggak apa-apa. Karena ini panggilan bapak ibu. Program ini (pemberian modal bagi pembudidaya kerapu) jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak karena nuraninya enggak bisa pilih Ahok," ujar Ahok saat berdiskusi dengan warga di Pulau Pramuka, Selasa, 27 September 2016.

 

 

 

 
0 Komentar