Senin, 10 Oktober 2016 12:42 WIB

Anies Janjikan Kredit Rumah ke Warga DKI, Ini Kata Ahok

Editor : Rajaman
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak sependapat dengan Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sempat menjanjikan akan memberikan kredit rumah kepada para korban gusuran.

Mantan mendikbud itu menilai, relokasi yang dilakukan Ahok kerumah susun dianggap tidak layak.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, rata-rata warga yang direlokasi memiliki pendapatan setara upah minimum regional (UMR) atau setara Rp 3,1 juta sehingga tidak sanggup untuk membayar cicilan rumah.

"Mampu enggak orang gaji Rp 3 juta bayar cicil Rp 200 juta. Tanpa bunga saja enggak sanggup kok. Belum lagi untuk pemeliharaan," kata Ahok di Balaikota DKI, Senin (10/10/2016).

Ahok pun sudah berencana menyiapkan beberapa solusi bagi warga DKI Jakarta. Salah satunya dengan memberikan subsidi hingga 80 persen kepada mereka. Sebab‎ rusun sebesar 36 meter persegi tersebut dihargai sekitar Rp200 juta sampai Rp250 juta.

"Makanya kami mau buat satu model yang kami subdisi habis sekitar 80 persen lebih," ungkapnya.

Kedua, Ahok akan membangun rusun dengan harga kontrakan atau kos. Rusun tipe ini akan dibangun di dekat pusat transportasi seperti di atas terminal dan dekat stasiun Light Rapid Transit (LRT) atau pun stasiun Mass Rapid Transit (MRT).

"Makanya yang ketiga ini kami lakukan tanah tidak dihitung tapi dengan catatan tak boleh jual ke orang lain, setelah 20-30 tahun harus jual lagi ke Pemda dengan harga NJOP," tuturnya.

Kemudian Ahok mengatakan, hunian tipe apartemen bagi mereka (warga DKI) yang memiliki lahan, pihaknya akan meminta para pemilik lahan menjual tanahnya kepada DKI dan dibayarkan 2 sampai 2,5 kali dengan bentuk hunian. Nantinya para pemilik lahan ini boleh menyewakan huniannya tersebut.

"Kamu bisa dapat 150/200/300. Sehingga ini sertifikat atas nama kamu. Kamu boleh jual boleh sewakan ke orang lain karena kita tukar tanah," pungkasnya.

Sebelumnya, Langkah penataan kota dan relokasi menjadi tantangan bagi para kandidat bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Banyak warga yang mengeluhkan relokasi dan ganti rugi rumah susun (rusun) yang diberikan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tidak layak.

Selain jauh dari tempat tinggal, kewajiban untuk membayar sewa rusun juga dikeluhkan warga korban gusuran. Ancaman penggusuran juga dikhawatirkan warga Magesen, Manggarai, Jakarta Selatan. Keluhan itu disampaikan kepada bakal calon gubernur DKI Anies Baswedan.

"Seandainya sudah jadi gubernur kalau mau ngebongkar supaya enggak selamanya nyewa, lambat laun tujuan rapihin Jakarta kita bisa punya rusun itu Pak?" tanya seorang warga Magesen di lokasi, Minggu (9/10/2016).

Menanggapi hal ini, Anies mengaku telah menyiapkan skema kredit rumah sederhana bagi warga. Jika terpilih menjadi gubernur, Anies berjanji tidak akan membebani warga dengan biaya sewa rumah murah.

"Kita akan membuat skema buat supaya rumah-rumah bagi rakyat miskin punya akses kredit rumah sederhana yang bisa dimiliki. Sekarang itu nyewa, nyewa berapa tahun enggak apa-apa masa mau 40 tahun nyewa terus," jelasnya.

Dia berjanji akan berkomunikasi kepada warga andaikan Pemprov DKI harus melakukan langkah penggusuran. Anies ingin keputusan yang diambil memberikan keadilan dan solusi bagi warga Jakarta.

"Yang penting komunikasi. Apapun yang diputuskan harus dikomunikasikan dengan baik. Ada keadilan dan solusi karena yang dibutuhkan Jakarta bukan hanya keputusan tapi solusi. Jadi keputusan apapun harus memberikan keadilan untuk mereka," tegasnya.
0 Komentar