Jumat, 14 Oktober 2016 08:10 WIB

Presiden Filipina Akhiri Patroli Militer dengan AS

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memerintahkan diakhirinya patroli gabungan militer Filipina dan Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan karena tidak ingin bermusuhan dengan China.

Duterte menyatakan sudah saatnya kebijakan luar negeri Filipina independen. Perintah Presiden Duterte itu disampaikan juru bicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella. Duterte juga menegaskan keinginannya untuk mengakhiri latihan perang bersama antara AS dan Filipina.

”Sudah waktunya kita mengubah aturan di sini,” kata Duterte pada hari Rabu, seperti dikutip Inquirer. ”Saya menegaskan bahwa kita  menyesuaikan kembali, bahwa tidak akan ada lagi latihan tahun depan,” ujar Duterte.

“Jangan mempersiapkan, saya mengatakan kepada Menteri Pertahanan (Delfin) Lorenzana. Jangan membuat persiapan untuk (latihan) tahun depan. Saya tidak mau lagi,” lanjut Duterte, Kamis (13/10/2016).

”Saya akan memetakan kebijakan luar negeri yang independen. Kami tidak akan merusak atau membatalkan perjanjian yang ada karena mereka mengatakan ini akan memberikan kami dengan payung,” imbuh Duterte.

Perintah Duterte ini muncul setelah bulan lalu dia membuat pengumuman bahwa latihan militer AS dan Filipina bertajuk “Phiblex 33” akan menjadi latihan militer gabungan yang terakhir.

”Hanya ada satu kekuatan di bumi yang dapat menghentikan China dari perburuan di ZEE (zona ekonomi ekslusif) Filipina dan itu adalah (Amerika Serikat),” katanya, yang menambahkan bahwa Konstitusi Filipina mengamanatkan negara untuk melindungi wilayah perairan nasional dan ZEE.

Abella bersikeras bahwa keputusan Duterte telah dipertimbangkan hati-hati.”Bahwa presiden  sepenuhnya menyadari tanggung jawabnya mengenai ZEE,” katanya.

”Dia memiliki alternatif sendiri mengenai hal itu,” ujar Abella mengacu pada alternatif lain setelah tanpa perlindungan dari AS.(exe/ist)
0 Komentar