Rabu, 19 Oktober 2016 11:37 WIB

Ahok: Masa Nangkep Tikus Buat Kampanye?

Editor : Danang Fajar
Laporan : Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendukung rencana Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat untuk membasmi hama tikus dibeberapa perkampungan kumuh di Ibukota.

Sebelumnya, Djarot menjanjikan akan memberikan imbalan kepada mereka yang berhasil menangkap tikus sebesar Rp20 ribu/ekor.

"Itu kan baru rencana wagub. Nah itu lagi dimatangkan. Nanti tanya Pak Djarot," kata Ahok di Balaikota DKI, Rabu (19/20/2016).

Menurut mantan politikus Gerindra ini, hal itu baik dilakukan melihat dari dinas kesehatan sendiri telah menemukan banyak penyakit yang ditimbulkan oleh hama tikus tersebut.

"Terlalu banyak tikus. Karena dari (dinas) kesehatan kan, air kencing tikus segala macem membuat orang sakit. Apalagi musim hujan kan banyak air, ya mungkin sekali berantas, sekali turun gitu," ungkapnya.

Tak hanya itu Bupati Belitung Timur ini pun menegaskan, jika rencana ini hanya sekali dilaksanakan, karena jika dijadikan program berkesinambungan, ditakutkan banyak oknum yang justru memelihara tikus demi meraup keuntungan.

"Kalau itu dilakukan pun hanya sekali. Kalau terus menerus nanti orang beranakin tikus. Jadi bukan berarti setiap hari, nanti lu piara tikus lu jual," imbuhnya.

Ahok juga membantah, jika rencana ini sebagai bentuk kampanye.

"Masak nangkep tikus buat kampanye? ," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengatakan akan menjalankan program Gerakan Basmi tikus (GBT). Warga yang menangkap akan diberikan insentif Rp. 20.000 untuk satu ekornya. Bangkai tikus yang ditangkap akan dikubur agar tidak menimbulkan wabah penyakit.

"Nanti dinas kebersihan akan ditanam. Iya dong ditanam bahaya kalau jadi penyakit. Apalagi kalau dibuang tengah jalan. Iya (Rp 20.000), nanti kita ambil buntutnya. Warga bawa saja buntutnya," kata Djarot, Selasa (18/10/2016).

Djarot beranggapan, gerakan ini jauh lebih bermanfaat ketimbang menghamburkan uang membuat spanduk untuk kampanye Pilkada 2017 mendatang.
0 Komentar