Kamis, 20 Oktober 2016 15:16 WIB

Soal Pungli, Pengamat Kepolisian: Kapolri Harus Banyak Baca Buku

Editor : Hermawan
Laporan: Yanti Marbun

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, menjelaskan Mabes Polri tidak akan berhasil menekan pungutan liar (pungli) di lingkungan kepolisian apabila masih menggunakan metode usang.

Sebab, metode lama tersebut pernah diterapkan pemimpin polri terdahulu. Bambang pun mengimbau Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar lebih banyak membaca buku soal cara mengatasi masalah pungli di institusi Bhayangkara tersebut.

"Kapolri perlu belajar dan membaca buku. Karena, dulu zaman waktu Orde Baru sudah pernah dilakukan (operasi pungli) oleh Laksamana Sudomo, namanya operasi tertib. Tetapi, ternyata pungli jalan terus," ungkap Bambang di Jakarta, Kamis (20/10/2016) siang.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan kepolisian sepatutnya menyelidiki faktor penyebab pungli di lembaga berseragam cokelat tersebut.

"Jadi kalau menindak harus dibarengi penyelesaian faktor-faktor yang lain. Karena pungli ini masalah sosial. Kalau hanya cuma menindak, tindak saja nanti tidak ada hasilnya dan timbul lagi. Paling bertahan dua bulan," imbuh Bambang.

Bambang menilai langkah pemberantasan pungli di tubuh kepolisian beberapa bulan terakhir ini sarat dengan pencitraan.

Mengingat polri hanya fokus mengatasi  proses penindakan pungli. Namun, faktor penyebab pungli belum dibenahi.

Seperti lemahnya profesionalitas anggota polri, minimnya sarana prasarana pelayanan, intensif anggota rendah, serta mekanisme dan pelayanan publik di kepolisian tidak sistematik.

 
0 Komentar