Minggu, 23 Oktober 2016 17:16 WIB

Terkunci, Ahok Dinilai Manfaatkan Program GBT

Editor : Yusuf Ibrahim

Laporan: Evi Ariska


JAKARTA, Tigapilarnews.com - Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, menilai persoalan yang mendera Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), semakin pelik.


Utamanya, yakni terkait surat Al Maidah. Hal tersebut membuat Ahok berada dalam posisi terkunci. "Saya kira Gubernur Ahok sudah terkunci dan kebingungan, pendekatan ke masyarakat makin sulit, arus penolakan makin deras," kata Pangi kepada wartawan, Minggu (23/10/2016).


Posisi terkunci tersebut dijelaskan Pangi, Ahok sedang merasa bingung untuk kembali mendekatkan diri kepada masyarakat Jakarta yang notabennya mayoritas beragama Islam.


"Masuk ke masjid sulit, menemui rakyat di pasar atau perkampungan dilempari pakai telur busuk, ditolak di mana mana, ruang gerak Ahok semakin sulit dan terbatas," jelas Pangi.


Walau demikian, disebut Pangi, sosok Mantan Bupati Belitung Timur tersebut  tidak kehilangan akal dalam mencari simpati publik. Salah satu caranya adalah dengan membuat program Gerakan Basmi Tikus (GBT) berhadiah Rp20 ribu per ekor.


"Ahok mencoba program sederhana namun implikasinya cukup besar lewat tangkap tikus berhadiah," ungkap Pangi.


Namun, hal itu dinilainya hanya akan menimbulkan cibiran dan dianggap sebagai bentuk suap secara halus dari Ahok dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.


"Belakangan harga tikus di Jakarta punya harga karena program Ahok untuk membasmi hama tikus Ini sebetulnya suap secara halus kepada rakyat. Kalau kasih duit seratus ribu secara langsung, kan langsung ketahuan. Jadi ngasih duit dengan barter tikus. 5 ekor tikus sudah dapat Rp100 ribu," pungkasnya.(exe)


0 Komentar