Selasa, 25 Oktober 2016 08:50 WIB

Indonesia Waspadai Penurunan Volume Perdagangan Dunia China

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Bank Indonesia menyatakan meski pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2016, diperkirakan berada di level 4,9%, dan keseluruhan tahun berada dirange 4,9%-5,3%, namun pemerintah harus tetap waspada.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Darmawan Martowardojo, mengatakan hal ini disebabkan oleh faktor volume perdagangan dunia China. Kondisi perdagangan di Negeri Mao Tse-tung itu, berpengaruh besar terhadap perdagangan Indonesia dan imbasnya bisa menekan pertumbuhan ekonomi domestik.

"China saat ini sudah tidak terlalu orientasi kepada ekspor melainkan meningkatkan ekonomi domestiknya. Jadi penurunan volume perdagangan dunia China perlu kita waspadai. Karena orientasi mereka tidak terlalu ke ekspor lagi," kata Agus di Gedung Kementerian Keuangan, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (24/10/2016).

Selain China, sudah menjadi rahasia umum bila Indonesia juga harus mewaspadai kondisi ekonomi di Amerika Serikat. Negara yang sedang diramaikan oleh pemilihan presiden ini, berencana menaikkan suku bunga mereka pada akhir tahun. Dan mengoreksi pertumbuhan ekonomi mereka lebih rendah dari rencana awal.

"Meski Eropa dan India ada perbaikan ekonomi, tapi yang sangat perlu kita waspadai adalah kecenderungan kenaikan Federal Funds Rate sekali lagi di tahun 2016. Kita lihat ini kemungkinan di akhir tahun," katanya.

Kendati kemungkinan masih dua bulan lagu, namun Agus mengaku sudah memantau, di pasar sudah banyak dampak dari kabar kenaikan suku bunga bank sentral AS tersebut.

"Sudah ada dampaknya di kita, sudah terasa. Kita lihat yield surat utang ada kecenderungan meningkat. Itu yang terjadi," tutup Agus.(exe/ist)
0 Komentar