Selasa, 25 Oktober 2016 14:45 WIB

Baleg DPR: Pembatasan Kunker Tak Jamin Produktivitas Legislasi

Editor : Rajaman
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua Badan Legislasi DPR, Firman Soebagyo mengatakan, pembatasan kunjungan luar negeri dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dilakukan para pimpinan DPR RI tak hanya meningkatkan produktivitas legislasi.

Jika dilihat dari hasil Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2016, DPR hanya dapat menyelesaikan tujuh RUU nonkumulatif.

Padahal, masih ada sembilan RUU yang diperpanjang masa pembahasannya hingga tiga sampai tujuh kali masa sidang.

Seharusnya, dalam tiga kali masa sidang, Panitia Khusus (Pansus) dapat menyelesaikan tiga RUU.

"Jadi pembatasan kunjungan luar negeri saat menyusun RUU tak serta-merta meningkatkan produktivitas, karena dengan kunjungan luar negeri justru kami mendapat masukan penting dan saat pulang langsung bisa eksekusi," ucap Firman, di Gedung DPR, Selasa (25/10/2016).

Contohnya, lanjut Firman, saat ia terlibat dalam penyusunan RUU Penjaminan, tim melakukan studi banding ke Korea Selatan, Jepang, dan Italy.

Pulang dari ketiga negara itu, kata Firman, ia mendapatkan masukan berharga sehingga RUU dapat berjalan dengan cepat.

Dikatakan Firman, jika memanggil narasumber dari negara berangkutan, hal tersebut belumlah cukup.

"Contohnya waktu penyusunan RUU mengenai kehutanan dan konservasi, di beberapa negara maju ternyata hutan konservasi itu dibuat wisata. Bahkan di dalamnya ada hotel bintang lima dan jadi devisa negara. Itu kan kami butuh melihatnya langsung agar lebih memahami," tandas politikus Golkar ini.

 
0 Komentar