Senin, 31 Oktober 2016 17:54 WIB

Ini Kata Djarot Soal Hasil Survei KedaiKopi

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak  mempermasalahkan soal hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) yang menunjukkan menurunnya elektabilitas pasangan nomor dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Nggak apa-apa, wong survei-survei aja enggak apa-apa survei aja biar aja enggak apa-apa lumayan untuk pengetahuan, (survei) gratis lagi," tandas Djarot di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Sementara itu, ketika ditanya terkait strategi untuk meningkatkan elektabilitasnya bersama mantan Bupati Belitung tersebut, Djrot menjawab diplomatis.

"Ngapain saya sampaikan ke kalian, ngapain gitu loh, kalau saya sampaikan kepada kalian nanti ya dipotong lagi, biar aja," ungkapnya.

Terkait survei yang menyatakan adanya keberpihakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kepada salah satu pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta.

Djarot meminta awak media untuk menanyakan langsung kepada pihak yang menyelenggarakan survei.

"Tanyakan pada mereka yang bersangkutan ya," tandas Djarot.

Diwartakan sebelumnya, hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) dinilai tak adil dan terkesan berat sebelah pada pasangan cagub dan cawagub Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dalam Pilgub DKI 2017.

Atas dasar hal tersebut, pihak Ormas Sekber (Sekretariat Bersama) melaporkan hal itu ke KPU DKI Jakarta.

Dari hasil survei KedaiKOPI didapati keterpilihan Ahok-Djarot disebutkan hanya 27,5 persen atau berkurang 6,5 persen dari survei sebelumnya, yaitu mencapai 34 persen.

Sedangkan, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandiaga) sebesar 23,9 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylviana) mencapai 21 persen.

"Itu hasilnya beneran apa manipulasi data. Kok hasilnya bisa segitu. Kami menduga mereka sudah mengeluarkan hasil survei bohong untuk mempengaruhi suara publik," ujar Ketua Umum Sekber, Mixil Mina Munir, melalui keterangan pers kepada media di Jakarta, Senin (31/10/2016) siang.

 

 
0 Komentar